spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Soroti Pertumbuhan Ekonomi, Sujarwo Ingatkan Jangan Selalu Bergantung ke Pertambangan

TANJUNG REDEB – Belum lama ini Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Berau menyebut pertumbuhan ekonomi pada tahun 2022 sebesar 3,9 persen. Hal itu pun ditanggapi Anggota Komisi I DPRD Berau, Sujarwo Arif Widodo.

Dia mengungkapkan, angka pertumbuhan ekonomi tersebut dapat dikategorikan cukup tinggi. Namun dibeberkannya, sebenarnya ada penurunan dari tahun 2021 sebesar 5,3 persen. “Jadi kita mengalami penurunan ekonomi dari tahun 2021 ke 2022,” ungkapnya, Selasa (21/3/2023).

Sujarwo menerangkan, hal tersebut berhubungan dengan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Berau, di mana saat ini sangat bergantung dengan sektor pertambangan. “Apabila tidak ada pertambangan lagi di Berau, bisa dipastikan daya beli kita akan jauh menurun,” tuturnya.

Dia menyebut, jika daya beli menurun, dapat dipastikan pendapatan para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang ada di kabupaten paling utara kaltim ini terdampak.

“Itu merupakan salah satu patokan. Jadi sebenarnya kita menunggu waktu sekarang ini untuk menjadi kabupaten daya beli rendah, apabila kita terus-menerus berharap terhadap pertambangan tetapi tidak ada alternatif lain,” bebernya.

BACA JUGA :  Dukung Pengadaan Co-Working Space

Politikus Nasional Demokrat (NasDem) itu menilai, mengenai hal tersebut sebenarnya visi misi Bupati dan Wakil Bupati sudah jelas. Yakni terkait dengan maju dan sejahteranya Kabupaten Berau, peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) serta peningkatan ekonomi melalui Sumber Daya Alam (SDA) yang berkelanjutan.

“Sebagai anggota legislatif, tugas kami memang mengawal program atau visi dan misi kepala daerah. Jadi dari tahun pertama hingga kelima, kita harus ketahui realisasinya sudah sejauh mana,” pungkasnya. (dez/adv)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img