spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Soal Eks Lubang Tambang, Samri Ucap: Pemerintah Tidak Serius Tangani Masalah Ini

SAMARINDA – Legislator DPRD Kota Samarinda soroti permasalahan kolam bekas galian tambang yang telah sering kali memakan korban jiwa di Kota Samarinda.

Wakil Ketua Komisi III DPRD Kota Samarinda, Samri Shaputra memberikan responnya terhadap kasus tersebut. Ia menilai, kejadian tenggelamnya dua orang anak laki-laki baru-baru ini memang kerap kali terjadi.

“Pemerintah ini kurang serius dalam melakukan antisipasi terkait kasus ini. Karena memang sudah sering kita mendengar kasus tenggelamnya anak di kolam bekas galian tambang,” ungkap Samri.

Samri juga menyebutkan jika pemilik tambang harus bertanggung jawab atas kejadian tersebut. Lantaran, lubang bekas galian tambang di kawasan itu telah memakan korban jiwa.

“Pemilik tambang harus tanggung jawab. Jika itu ilegal, pihak kepolisian harus ikut andil dalam mengusut kasus tenggelamnya kedua anak itu,” tegasnya.

Menurutnya, kasus seperti ini tidak bisa dibiarkan terus berlarut. Jika tidak ada langkah dalam antisipasi serta solusi untuk menanganinya, bakal terulang kembali kejadian seperti ini.

“Atas kasus ini, harus ada tim pengawasan dari dinas untuk melihat aktivitas tambang yang membahayakan. Bagi pemilik perusahaan, bagus kalau dicabut izin usahanya agar tidak beroperasi kembali,” bebernya.

Terakhir, Samri mengimbau kepada seluruh orang tua di Kota Samarinda agar selalu mengawasi aktivitas anak mereka. Jangan sampai atas kelengahan dari orang tua, bisa berdampak terhadap hilangnya nyawa.

“Pesan saya terhadap orang tua juga, tidak hanya pemerintah saja yang melakukan pengawasan, tapi orang tua juga memiliki peran penting dalam melakukan pengawasan terhadap anak mereka,” tandas Samri.

Diketahui, peristiwa tewasnya kakak beradik  yang berinisial MR dan RP di eks galian tambang di Jalan Flamboyan, Kelurahan Loa Buah, Kecamatan Sungai Kunjang, Kota Samarinda terjadi pada Minggu (5/5/2024) lalu.

Kolam bekas galian lubang tambang di sana kerap dijadikan tempat untuk berenang oleh anak-anak di sekitar lokasi. Saat tengah asyik berenang, MR dan RP tenggelam di kolam tersebut.

MR ditemukan pukul 15.00 Wita dan langsung dievakuasi ke rumah sakit. Sedangkan, RP berhasil ditemukan pukul 15.40 Wita oleh salah satu penyelam dari Basarnas. Naas, kedua korban tersebut dinyatakan meninggal dunia.

Penulis : Ernita
Editor : Nicha R

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img