spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Sidak Kesiapan Jetty, Makmur Tegaskan Kontraktor Kerja Maksimal dan Tepat Waktu

TANJUNG REDEB – Persiapan jetty penyeberangan jelang penutupan Jembatan Sambaliung menjadi sorotan Makmur HAPK. Bersama perwakilan DPUPR Pemprov Kaltim, Makmur melakukan sidak  melihat progres persiapan jalur alternatif yang akan digunakan.

Makmur meminta pihak kontraktor untuk segera menyelesaikan pembangunan jetty penyeberangan itu. Baik jalur untuk motor, mobil, dan pejalan kaki. Dia juga mengkhawatirkan luas lahan untuk parkir.

“Pelebaran jalan menuju jetty juga perlu diperhatikan. Kalau jalur alternatif ini lambat diselesaikan, maka perbaikan Jembatan Sambaliung juga tertunda,” ungkapnya, Selasa (20/9/2022).

Dia menegaskan, seluruh renovasi Jembatan Sambaliung dan Jembatan Talisayan harus selesai pada akhir tahun 2022. Sebab,  mendekati pergantian tahun, banyak wisatawan yang ingin berwisata ke daerah pesisir selatan Bumi Batiwakkal.

“Jembatan Sambaliung dan Jembatan Talisayan ini perlu jadi perhatian. Harus selesai sebelum memasuki akhir tahun. Jangan sampai wisatawan yang ingin berwisata ke Berau merasa tidak nyaman,” tuturnya.

Politisi Partai Golkar itu meminta DPUPR Pemprov Kaltim dan kontraktor yang mengerjakan jetty penyeberangan dapat bekerja dengan serius.

BACA JUGA :  Sejak 2019, Penghargaan Adipura Lepas dari Kabupaten Berau

“Semoga kontraktor dapat disiplin dalam pengerjaan ini. Mereka bekerja sekuat tenaga agar pembangunan selesai sesuai dengan waktu yang sudah ditetapkan,” harapnya.

Dia menilai, jalur alternatif yang dibangun tidak akan bertahan lama. Terlebih jika ada kendaraan logistik yang beratnya mencapai puluhan ton. Pasalnya, jalur tersebut dibuat sebatas jalur alternatif saja.

“Semoga jetty yang dibangun bisa bertahan lama sampai proses perbaikan jembatan kita rampung,” ucapnya.

Kendati demikian, Makmur berharap seluruh pihak terkait dan bertanggung jawab atas pengerjaan pembangunan jetty penyeberangan itu dapat bekerja dengan baik dan konsisten.

“Mungkin ada beberapa kekurangan dalam menyiapkan jalur alternatif itu. Tetapi semua dapat diatasi dengan bekerja sama dengan pihak terkait,” katanya.

Sementara, staf Teknis DPUPR Pemprov Kaltim, Dwi Cipta Indrawan mengatakan, pihaknya optimistis dapat menyelesaikan pembangunan jetty dan fasilitas pendukungnya tepat waktu. “Tanggal 7 Oktober Insyaallah sudah bisa dilalui,” ucapnya.

Tidak hanya di kawasan Singkuang, titik penyeberangan lainnya juga sudah dilakukan pengerjaan. Namun, pihaknya terkendala material kayu jenis ulin yang sulit diperoleh. “Kendala kita material kayu saja, sisanya tidak ada kendala,” bebernya.

BACA JUGA :  Memasuki Ramadan, Jangan Ada Masalah Jaringan Listrik

Dwi mengakui, bersamaan dengan pembangunan jetty dan fasilitas pendukungnya, pihaknya sambil melakukan peninjauan pergerakan jalur jetty. Jika tidak ada pergerakan, maka pihaknya langsung melanjutkan ke tahap penyelesaian.

“Setiap hari kami lakukan pengecekan ke Jetty yang hampir selesai dibangun. Jika sudah kami finishing, maka sudah bisa dipergunakan,” tandasnya. (Dez)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img