TANJUNG REDEB – Capaian realisasi fisik dan keuangan di tubuh Dinas Sosial (Dinsos) Berau pada anggaran tahun 2023, ada beberapa program yang telah tercapai maupun gagal terlaksana.
Kepala Dinsos Berau, Iswahyudi mengungkapkan, program yang gagal dilaksanakan salah satunya adalah rencana pembangunan 80 unit rumah yang diinisiasi Kementerian Sosial (Kemensos) untuk masyarakat Maluang di perbatasan Kaltim-Kaltara.
“Hal itu tidak terlaksana karena anggaran dari pusat baik dari Kemensos atau PUPR belum tersedia,” jelasnya, Jumat (19/1/2024).
Dia menerangkan, anggaran tidak tersedia lantaran terdapat perubahan kebijakan di tubuh pemerintah pusat, terkait kewenangan kementerian yang bertanggungjawab dalam merealisasikan program tersebut.
“Rencana mengajukan 80 unit itu harusnya terjadi. Tapi di pusat ada perubahan kebijakan bahwa pembangunan perumahan tidak dapat lagi dianggarkam lewat Kemensos tapi lewat PUPR,” terangnya.
Terlepas dari tidak terjadinya pembangunan itu, Iswahyudi menyebut, realisasi fisik dan realisasi keuangan dari belanja modal murni dan perubahan yang masuk ke DPA Dinsos selama tahun 2023 mencapai 90 persen.
“Kemarin BLT yang dialolasikan 2.000 orang hanya terealisasi 1.663 orang sesuai usulan kampung dan tidak double dengan penerimaan BLT yang lain,” imbuhnya.
Di samping BLT yang tidak terealisasi sepenuhnya, tambah Iswahyudi, beberapa kegiatan yang lain berjalan sesuai rencana. Kegiatan itu antara lain penanganan lansia, anak-yatim piatu, disabilitas, dan orang terlantar.
“Serta bantuan bagi korban bencana, juga pemberian tunjangan bagi lansia dan yatim piatu tidak mampu sebanyak 700 dan 200 orang,” tandasnya. (dez)
