spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Selamat Jalan Bapak Thohari Azis, Merintis Masa Depan dari Wakar Menjadi Wawali Balikpapan

BALIKPAPAN – Nama Thohari Azis dikenal publik Kota Minyak saat dua periode menjadi anggota DPRD Balikpapan dari PDIP. Puncaknya, bersama Rahmad Masud, dia terpilih menjadi Wakil Wali Kota Balikpapan pada pilkada 9 Desember 2020.

Pencapaian tinggi untuk pria kelahiran Magetan, 12 Juli 1970, yang sempat menjadi wakar atau penjaga malam sebuah kantor kosong di kawasan Sepinggan. Selama hidup, Thohari selalu berpegang teguh pada prinsip bahwa tiap manusia harus punya impian.

“Untuk mewujudkannya, harus dengan kerja keras, tekun dan selalu disertai doa,” ucap Thohari dalam sebuah wawancara wartawan. Terlahir sebagai anak ketiga dari tujuh bersaudara, Thohari kecil digembleng soal kerja keras oleh ayahnya yang guru Bahasa Arab sebuah Madrasah Tsanawiyah.

Selepas lulus SMA tahun 1989, Thohari memutuskan merantau ke Balikpapan mendatangi rumah salah satu kakaknya. “Saya datang ke Balikpapan tanpa sepengetahuan dia. Tentu dia kaget,” ungkap Thohari menceritakan masa lalunya.

Berbekal ijazah SMA, pria yang kelak menjadi tokoh sentral Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Balikpapan ini, melamar pekerjaan di berbagai perusahaan yang ada. Sayang hanya satu yang berbalas, itupun posisinya sebagai wakar kantor kosong.

[irp posts=”9565″ name=”Thohari Aziz, Wawali Balikpapan Terpilih di Pilkada Meninggal, Sudah 10 Hari Dirawat karena Terpapar Covid”]

Pikirnya daripada nganggur, pekerjaan yang sebenarnya tak perlu ijazah itu akhirnya diambil. “Waktu itu saya jaga malam sendiri. Jangankan manusia, hantupun mungkin ndak berani datang ke kantor kosong itu,” seloroh Thohari.

Tak sampai setahun, suami dari Risti Utami Dewi Nataris ini, kemudian mendapat pekerjaan cukup layak di Koperasi Angkasa Pura (Kokapura) Bandara Sepinggan atau kini, Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan.

[irp posts=”9581″ name=”Innalillahi Wainnailaihi Rajiun, Turut Berduka Meninggalnya Bapak Thohari Aziz”]

Selama 9 tahun bekerja di Kokapura, ayah dua anak ini kuliah sambil kerja mengambil gelar sarjana hukum di Universita Balikpapan. Di tempat ini Thohari mulai tertarik berorganisasi di GMNI. Bukan setahun-dua tahun, pria murah senyum ini membangun GMNI Balikpapan, tapi sampai 17 tahun.

Mulai era jelang reformasi tahun 1996 hingga di penghujung pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tahun 2013. Sambil kuliah, karier Ketua PABBSI Balikpapan 2017-2021 makin moncer. Sampai akhirnya dia memutuskan membuka usaha sendiri dibidang handling pesawat jet pribadi. (prs)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img