spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Sebelum Ditemukan Membusuk Digudang, Bertha Terlihat Bawa Plastik Hitam ke Arah Belakang Kimia Farma

SAMARINDA – Penemuan jenazah di gudang Apotek Kimia Farma sempat menggemparkan warga Samarinda. Mengingat, jenazah yang berjenis kelamin perempuan tersebut membusuk di dalam gudang yang terletak di Jalan Aminah Syukur.

Jenazah bernama Bertha Mini Jama (56) itu ditemukan pada tanggal 18 Februari 2024 lalu, dan sempat hilang sejak 31 Januari 2024.

Kapolresta Samarinda Kombes Pol Ary Fadli dalam konferensi pers membeberkan, hasil dari penyelidikan yang dilakukan oleh penyidik dari Polsek Kota Samarinda yakni gudang yang menjadi tempat penyimpanan barang-barang yang tidak terpakai letaknya cukup jauh terpisah ke belakang dari Apotek Kimia Farma.

“Pada Tempat Kejadian Perkara (TKP) kita menemukan handphone milik Bertha, dan uang tunai sejumlah Rp110 ribu yang ada di dalam dompet, ada identitas lengkap Bertha yang merupakan warga Palaran, serta obat-obatan. Pada tanggal 31 Januari 2024, tepat hari Bertha hilang, suaminya sempat menelpon,” ungkap Kombes Pol Ary Fadli, Rabu (20/3/2024).

Diketahui, otopsi juga telah dilakukan kepada jenazah Bertha baik otopsi luar maupun otopsi dalam, dan sementara hasilnya ditangani penyidik.

“Kami sudah memeriksa 6 saksi termasuk pihak Apotek Kimia Farma yang melihat korban masuk ke dalam. Salah satu saksi sempat menegur Bertha saat hendak masuk ke dalam ruangan racik obat. Saksi mengatakan bahwa ruangan itu dilarang untuk yang tidak berkepentingan masuk. Lalu, Bertha melihatkan kantong plastik hitam yang dianggap saksi Bertha hendak membuang sampah, sehingga saksi mengatakan di belakang dan di depan ada tempat pembuangan sampah, dan Bertha melangkah ke arah belakang,” ujarnya.

Lebih lanjut, saksi terakhir melihat keberadaan Bertha saat mengarah ke halaman belakang. Kemudian saksi tersebut saat hendak ke musala di halaman belakang, melihat kantong plastik hitam yang dibawa Bertha. Isinya bekas makanan ringan namun tidak melihat keberadaan Bertha.

“Saksi sempat menanyakan rekannya yang lain apakah melihat ibu yang membawa kantong plastik hitam sudah keluar apa belum, tetapi rekannya tidak melihat. Dan akhirnya saksi mengacuhkan hal tersebut karena masih sibuk melayani pasien lainnya,” beber Ary.

Mengenai CCTV yang ada di Apotik Kimia Farma, pihak kepolisian sudah mengambil untuk dijadikan bahan penyelidikan, dan itu berkat kerja sama yang baik antara pihak kepolisian dan Apotek Kimia Farma. “CCTV tidak hilang atau terhapus, tetapi sudah kita ambil untuk bisa mengurai fakta lainnya, untuk dibulatkan baru bisa kita rilis kembali kronologi yang sebenarnya,” imbuhnya.

“Soal apakah ada keterkaitan Bertha dengan Kimia Farma apa, dari data pasien yang sudah dikumpulkan itu tidak ada sangkut pautnya,” sambungnya.

Terakhir, Ary Fadli membeberkan mengenai gudang tersebut tidak setiap hari dimasukki oleh para karyawan, terkecuali hendak menyimpan barang-barang yang sudah tidak terpakai. “Posisi gudang itu cukup jauh sebenarnya dengan Apotek Kimia Farma, sehingga tidak langsung diketahui bahwa ada jenazah di situ dan gudang juga tidak pernah dalam keadaan terkunci,” pungkasnya.

Penulis : Ernita
Editor : Nicha R

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img