spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Resmikan Rusun Stikes Mutiara Mahakam, Irwan: Infrastruktur Pendidikan Penting Untuk Peningkatan Kualitas SDM

SAMARINDA – Anggota Komisi V DPR RI, Irwan, meresmikan Rumah Susun (Rusun) Stikes Mutiara Mahakam, di Jalan Ery Suparjan Sempaja Selatan, Samarinda, Sabtu (25/2/2023). Dalam kesempatan tersebut, Irwan menerangkan, bahwa pembangunan rusun adalah aspirasi yang diserapnya beberapa waktu lalu. Pembangunan rusun ini, sebutnya, merupakan bentuk pembenahan infrastruktur pendidikan.

Menurutnya, untuk meningkatkan kualitas pendidikan, yang muaranya pada peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) asal Kaltim yang berdaya saing, harus dimulai dari infrastruktur pendidikan.

Apalagi dengan hadirnya Ibu Kota Nusantara (IKN) di Bumi Etam kelak. Ia menilai SDM Kaltim harus memiliki nilai jual. Dan peningkatan kualitas SDM tersebut, ujarnya, harus disiapkan oleh Pemerintah Daerah.

“Ini yang sering dilupakan pemimpin daerah, selalu bicara soal IKN tetapi lupa menyiapkan SDM. Bargaining SDM Kaltim baik birokrasinya, mahasiswa pasca lulus, itu lemah dari sisi politis dan regulasi,” tegasnya.

“Itu yang harus dipikirkan jangan sampai saat IKN terwujud rumus pasar berlaku, mereka yang profesional dan lebih komptensinya dari luar punya kesempatan. Mereka juga anak bangsa, kita tidak bisa terus menyalahkan jangan orang luar masuk. Ini NKRI bung,” sambungnya.

BACA JUGA :  Pemerintah-DPR RI Sepakat Revisi UU ASN, PNS Daftar Jadi Calon Kepala Daerah Tak Perlu Mundur

Irwan yang didampingi sejumlah Anggota DPRD Samarinda Fraksi Demokrat, mengaku puas terhadap hasil pembangunan rusun yang dapat menampung 44 mahasiswa tersebut.

“Saya senang sekali karena ada ruang untuk disabilitias, cukup lengkap mebel, kasur, lemari ada WC di dalam kamar. Rapi pengerjaannya, airnya juga sudah jalan. PURR melakukan dengan standar yang baik. Saya kasih nilai 9 untuk pembangunan rusun ini,” jelasnya.

Ia lebih lanjut menerangkan, karena kapasitas rusun yang terbatas ia berharap ada parameter mahasiswa yang dapat menghuni rusun tersebut. Menurutnya, mahasiwa yang berhak adalah mahasiswa yang berdomisili jauh dari pusat kota, mahasiswa yang kurang mampu serta mahasiswa penyandang disabilitas.

“Program padat karya untuk pendidikan ini karena kita melihat mahasiswa itu banyak yang kuliah jauh ke pusat kota itu membutuhkan hunian. Karena jumlah (kamar) ‘nya terbatas tentu harus ada parameternya, yang terjauh, kurang mampu, dan disablitas,” tandas Ketua DPD Demokrat Kaltim ini.

Sementara Kepala Satuan Kerja Penyediaan Perumahan Provinsi Kalimantan Timur Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (BP2P) Kalimantan II, Mustofa Otfan, menjelaskan bahwa pembangunan rusun ini dimulai sejak bulan Agustus 2022 lalu. Dalam kurun waktu kurang lebih enam bulan, rusun dengan anggaran Rp5,5 miliar ini rampung dikerjakan dan siap untuk dihuni oleh mahasiswa.

BACA JUGA :  DPRD Minta Transparansi Jaminan Tambang yang Jadi Temuan BPK

“Gedungnya diangka Rp5 miliar, mebelnya Rp500 juta sudah lengkap. Mahasiswa tinggal bawa baju. Kita juga meminta kepada pihak Stikes untuk membentuk badan pengelola, supaya rusun ini bisa dipelihara dengan baik,” terangnya.

Ia menambahkan, bahwa proses serah terima kunci telah dilakukan sejak dua minggu lalu. Sementara untuk serah terima aset, saat ini masih dalam proses. “Silahkan untuk dimanfaatkan oleh Stikes. Untuk serah terima asetnya sedang diurus di Jakarta, mudahan satu atau dua tahun ini bisa jadi hak milik Stikes, karena sistemnya hibah.(eky)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img