PASER – Ratusan hektar lahan perkebunan kelapa sawit milik masyarakat di Kabupaten Paser bakal dilakukan peremajaan atau replanting oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Paser melalui Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).
Peremajaan sawit akan dilakukan di lahan 254 hektare. Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunak) Kabupaten Paser, Djoko Bawono mengatakan, replanting akan dilakukan setelah penandatanganan kerjasama oleh 3 pihak.
“Penandatanganan itu rencananya akan dilaksanakan di Jakarta antara lembaga pekebun, perbankan, dan BPDPKS,” terang Djoko, Kamis (20/9/2023).
Nantinya, terdapat 16 lembaga petani dari seluruh Indonesia yang akan melakukan penandatanganan kerjasama, termasuk dari Kabupaten Paser. “BPDPKS sebelumnya telah mengeluarkan rekomendasi 254 hektare lahan sawit akan diremajakan,” tambahnya.
Ratusan hektare lahan itu merupakan lahan masyarakat yang tergabung dalam Koperasi Unit Desa (KUD) Bhineka Tunggal Ika, yang terdiri dari 100 pekebun. Bantuan peremajaan sawit dari BPDPKS kepada para pekebun di Paser ini, dinilai sangat membantu ekonomi masyarakat.
“Karena sektor perkebunan, menyumbang 8 persen produk domestik regional bruto (PDRB) Paser, yang salah satu indikator penting untuk mengetahui kondisi ekonomi daerah,” ulas Djoko.
Sementara untuk industri pengolahan Crude Palm Oil (CPO) menyumbang 5 persen PDRB, sektor pertanian, perikanan, dan kehutanan menyumbang 11 persen PDRB. Berdasarkan data, total kebun sawit yang sudah diremajakan mencapai 7.689 hektar di tahun 2022.
“Kami terus memfasilitasi para pekebun untuk melengkapi persyaratan agar bisa mendapatkan kucuran dana dari BPDPKS, hitungan kami masih ada sembilan lembaga pekebun yang belum mendapat rekomtek replanting dari BPDPKS,” ujarnya. (bs)
