spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Raih Gelar Doktor dengan Predikat Cumlaude: Kisah Sukses Lukas Banu dari SMA 5 Balikpapan hingga Udayana

DENPASAR – Lukas Banu, Putra asal Timor Tengah Selatan (TTS) berhasil meraih gelar Doktor Ilmu Hukum dengan predikat Cumlaude atau lulus dengan pujian.

Pengacara terkenal ini berhasil meraih gelar Doktor setelah mengikuti Ujian Terbuka pada hari Kamis, 21 Maret 2024 di Fakultas Hukum, Universitas Udayana (UNUD) Bali.

Alumni SMAN 5 Balikpapan ini berhasil mengukir prestasi sebagai mahasiswa S3 yang telah 5 tahun terakhir belum pernah ada satu pun yang lulus dengan predikat Cumlaude.

Hal ini disampaikan oleh Dekan Fakultas Hukum Universitas Udayana, Prof. Dr. Putu Gede Arya Sumerta Yasa, SH., M.Hum.

Adapun judul disertasi yang diangkat dalam penelitiannya adalah

“POLITIK HUKUM PARIWISATA BERKELANJUTAN DALAM PENGATURAN PENGEMBANGAN AKOMODASI WISATA OLEH PERUSAHAAN PENANAMAN MODAL ASING“.

Dalam disertasinya, Lukas melakukan perbandingan di 3 (tiga) negara yaitu Singapura, Malaysia dan New Zealand.

Dalam pemaparannya, Lukas Banu menyampaikan bahwa aspek keberlanjutan merupakan prinsip yang tidak boleh diabaikan oleh pelaku usaha pariwisata maupun pemerintah yang artinya kualitas kekayaan alam yang dinikmati saat ini harus sama dengan kualitas yang akan dinikmati oleh generasi selanjutnya.

“Memang ikon pariwisata di Indonesia tidak beralih dari Pulau Bali yang sudah lama telah dikenal oleh masyarakat dunia, akan tetapi Indonesia merupakan negara dengan kepulauan yang sangat banyak dan juga memiliki potensi dan keindahan alam yang dapat menjadi destinasi pariwisata,” ujar pria asal Kabupaten TTS kelahiran Singaraja ini .

Lukas Banu menyampaikan salah satu daerah yang memiliki keindahan adalah Pantai Oetune yang terletak di Kabupaten TTS, Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Akan tetapi yang menjadi tantangan dari pemerintah adalah bagaimana memperkenalkan daerah tersebut dan menyediakan serta memperbaiki akses jalan menuju daerah tersebut serta fasilitas yang ada di daerah tersebut.

Ia berharap pemerataan pembangunan di bidang pariwisata dapat terwujud sampai ke pelosok wilayah Indonesia. Selain itu, berkaitan dengan adanya investasi asing yang masuk ke Indonesia dalam membangun akomodasi wisata dapat membawa implikasi positif khususnya dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi negara Indonesia.

Namun demikian, Lukas Banu berharap para investor yang datang ke Indonesia tidak hanya memiliki orientasi profit semata namun juga dapat memberikan kontribusi terhadap pemberdayaan masyarakat di mana usaha mereka berada.

Dirinya mengambil contoh dari investasi yang dilakukan di Lombok oleh Perusahaan Penanaman Modal Asing yakni Samara Lombok yang banyak melakukan program pemberdayaan masyarakat seperti renovasi sekolah, penyediaan tempat sampah gratis serta edukasi kepada masyarakat tentang pembuatan kompos, tanaman organic dan lain sebagainya.

Samara juga mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat lokal dengan merekrut ratusan tenaga kerja di sekitar tempat usaha dan berkontribusi dalam pembayaran pajak di daerah tersebut.

Lukas Banu bersama keluarga
Lukas Banu saat pemaparan disertai

Profil Lukas Banu

Lukas Banu lahir di Singaraja pada tanggal 30 Maret 1979 adalah seorang Pengacara dan juga pebisnis. Memiliki seorang istri dan tiga orang anak.
Setelah menyelesaikan pendidikan di SMAN 5 Balikpapan, ia melanjutkan mengambil pendidikan di Fakultas Hukum, Universitas Udayana baik S1, Master dan Doktor dan focus kepada hukum bisnis, investasi, Perusahaan dan perjanjian dengan melakukan pendekatan perbandingan di beberapa negara seperti Singapura, New Zealand dan Malaysia.

Komitmen dan dedikasi selama berprofesi sebagai Pengacara membuahkan hasil dan pengakuan dari dunia internasional di mana pada tahun 2022 memperoleh penghargaan dari Presiden Brazil melalui Duta Besar Brazil untuk Indonesia berkat jasa hukum yang diberikan kepada warga negara Brazil yang tersangkut masalah hukum di Indonesia.

Saat ini Lukas Banu memegang posisi sebagai Chairman dari Institute of Justice Law Firm yang dominan kliennya merupakan subyek hukum asing baik pribadi dan Perusahaan asing.

Selain berprofesi sebagai Pengacara dan Pebisnis, Lukas Banu juga aktif dalam kegiatan pemberdayaan Masyarakat (Community Development) di Indonesia maupun di luar negeri.

Lukas Banu saat ini aktif sebagai Board Member dari Asia Pacific Children Fund yang merupakan organisasi di Amerika Serikat yang aktif membantu anak-anak yang ada di Indonesia, Filipina, Kamboja, Nepal, India dan negara-negara lainnya di Asia. (rls/MK)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img