spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Program BAAS, Upaya Satgas dalam Penurunan Angka Stunting di Bontang

BONTANG – Pemerintah Kota Bontang terus melakukan penanganan stunting dengan melakukan pertemuan dengan pengampu kebijakan dalam rencana strategi melalui aksi Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS) di Kota Bontang. Penanganan stunting di Kota Bontang ini terus dilakukan dengan upaya penurunan angka stunting.

Satgas Stunting Kota Bontang, dr Istiqomah menjelaskan rencana aksi program yang akan dilaksanakan adalah Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS) dengan sasaran yang bermitra dengan CSR perusahaan yang memiliki program kesehatan.

“Untuk CSR kan’ ada program kesehatan. Di sini kita bisa melakukan kolaborasi untuk melihat anak ke arah stunting. Kalau stunting permasalahannya bukan hanya gizi, namun ada juga permasalahan lainnya seperti pola asuh,” jelas dr Istiqomah kepada Mediakaltim.com, Kamis (7/9/2023).

Lanjut Istiqomah, peran pemerintah atau  dinas kesehatan akan dilaksanakan sebesar 30 persen, namun 70 persennya dilakukan di lintas sektor.

Pada 2021 angka Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Kota Bontang berada di 26,3 persen. Sementara pada tahun 2022 diangka 21 persen di mana ada penurunan sebesar 5 persen. Sedangkan untuk target nasional akan stunting berada di angka 14 persen.

“Kota Bontang kita maunya lebih dari target angka stunting sebesar 12 persen di tahun 2024. Apalagi saat ini sisa tahun lebih kurang 1 tahun,” kata Istiqomah.

Pada tahun 2023 ini, akan dilakukan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) yang saat ini masih berlangsung pengumpulan data yang ditangani langsung dari pemerintah pusat.

“SKI ini nanti yang menangani langsung dari pusat. Untuk hasilnya publikasi datanya di awal tahun 2024. Kalau pemerintah Kota harus turun dari target kemarin (tahun lalu),” katanya.

Istiqomah melanjutkan penanganan stunting yang selama ini dilakukan telah berjalan dengan baik dengan Pemberian Makanan Tambahan (PMT), intervensi gizi dan lainnya.

“Dari penurunan angka stunting sudah baik. Tapi 21 persen itu masih di atas angka target pusat. Memang PR kita masih banyak untuk menuju 12 persen,” ungkapnya.

Sementara Kabid Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPKB), Hernawati mengatakan tim TPPS Kota Bontang yang terdiri dari beberapa organisasi perangkat daerah (OPD) sebagai tim percepatan penurunan stunting telah melakukan berbagai upaya dalam penurunannya salah satunya program Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS). Ia menyebutkan melalui program BAAS ini diharapkan dapat menurunkan angka stunting di Bontang.

“Kalau dari BAAS itu kita tentukan datanya, anak siapa yang akan dijadikan BAAS yang akan berlangsung selama 3 bulan. Akan dipantau kenaikan berat badan dan tinggi,” kata Hernawati. (adv)

Pewarta: Yahya Yabo
Editor: Nicha Ratnasari

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img