TANJUNG REDEB – Masyarakat Kampung Tubaan dihebohkan dengan penemuan seorang pria yang gantung diri di belakang rumahnya pada Senin (17/7/2023) lalu.
Kapolsek Tabalar, Iptu Sukhidin membeberkan bahwa pria paruh baya tersebut berinisial SC berumur 66 tahun. Jasad ditemukan setelah anaknya mencari keberadaannya.
“Saat itu SC tidak berada di rumah, anaknya mencarinya ke kebun dan menemukannya sudah meninggal dunia akibat gantung diri,” terangnya, Rabu (19/7/2023).
Dikatakan Iptu Sukhidin, saat melihat ayahnya gantung diri di pohon cokelat, sang anak langsung berteriak sembari menuju ke dalam rumah untuk memberitahu ibunya yang sedang sakit keras.
“Yang mendengar suara teriakan anaknya itu tetangga korban. Ketika mengetahui kejadian bunuh diri tersebut, mereka langsung melaporkannya ke Polsek Tabalar,” ujarnya.
Setelah menerima laporan, jajaran Polsek Tabalar langsung menuju Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan melakukan pemeriksaan serta olah TKP.
“Saat SC dibawa ke Puskesmas Tubaan, dirinya sudah dinyatakan meninggal dunia akibat bunuh diri. Hal itu diperkuat dengan hasil visum yang menyatakan tidak ada bekas kekerasan,” jelasnya.
SC nekat melakukan bunuh diri diduga akibat depresi yang disebabkan adanya masalah dalam keluarganya. “Dari keterangan istrinya, korban sebelumnya tidak bisa tidur karena memikirkan sang anak belum mau dipercepat pernikahannya, selain itu juga melihat istrinya yang sakit keras,” katanya.
Kendati demikian, dibeberkan Iptu Sukhidin, pihaknya mendapatkan informasi dari calon besan SC bahwa seminggu sebelumnya korban mengungkapkan kegelisahan tentang kondisi istri dan anaknya serta ingin mati dengan cara gantung diri.
“Rencananya jenazah korban akan disemayamkan di Kampung Tubaan, Kecamatan Tabalar, Kabupaten Berau,” pungkasnya. (dez)
