spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

PPU dan Jepang Jalin Kerja Sama Bidang Pangan

PENAJAM – Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) perlu berkolaborasi dengan dengan banyak pihak dalam mempersiapkan diri menyambut pindahnya Ibu Kota Negara  (IKN) Nusantara ke wilayahnya. Salah satu bentuknya ialah dengan menjalin kerja sama dengan berbagai pihak dalam berbagai sektor.

Plt Bupati PPU Hamdam Pongrewa mengungkapkan, baru-baru ini Pemkab PPU telah menerima usulan kerja sama dari Japan Indonesia Trading Association (JITA). Tak bisa dipungkiri, kedatangan mereka di PPU berkaitan dengan rencana pindahnya IKN.

“Kami langsung bertemu dengan Ketua JITA Association, Fujiki Junichi, Prof Niehi Daisuku, Tsutomu Taguchi bersama rombongan dan juga dihadiri leading sector terkait serta PT IKN,” ucapnya.

Orang nomor satu di Benuo Taka ini menyebutkan, JITA Association menawarkan beberapa kerja sama. Mulai dari memfasilitasi teknologi dalam bidang ketahanan pangan.

“Jujur saja kami sangat terbuka. karena kita juga sedang berkonsentrasi pada sektor ketahanan pangan. Potensi daerah yang kita miliki tentu memberikan peluang untuk berinvestasi di sektor tersebut. Ketika IKN pindah maka akan membutuhkan pangan yang cukup banyak,” bebernya.

BACA JUGA :  Disdikpora PPU Buka Penjaringan JPD 2023, Harapkan Lahirkan Pemuda Kreatif Seni dan Budaya

Oleh karenanya, Hamdam melihat tawaran JITA ini sebagai peluang emas, sebab Jepang dikenal sebagai salah satu negara di Asia dengan teknologinya yang maju.

“Dalam kondisi sekarang, dengan penduduk yang sangat sedikit, sebagian pangan masih dikirim dari luar. Sehingga kami tidak ingin ketinggalan. Kita ingin menjadi pemain utama,” tuturnya.

Selain itu, JITA Association yang juga sempat berkunjung ke Kutai Kartanegara (Kukar) ini turut memaparkan soal teknologi budi daya perikanan dan pertanian, yakni budi daya udang, padi, bambu yang sudah diterapkan di Jepang. Tentunya mereka sangat berharap agar teknologi ini dapat diterapkan di Indonesia.

“PPU adalah pilihan yang tepat untuk bekerja sama di bidang ketahanan pangan seperti padi, bambu dan juga udang serta merangkul badan usaha perorangan atau perusahaan,” pungkas Hamdam. (sbk)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img