spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Postingan Instagram BEM KM Unmul Diserbu Netizen

SAMARINDA – Instagram Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Kabinet Aksa Juang dengan nama akun @bemkmunmul menyita perhatian netizen. Sebab, salah satu postingannya berisi seruan aksi menyikapi kedatangan Wakil Presiden Ma’ruf Amin, Selasa (2/11/2021). Dalam postingan ini tertulis “Kaltim Berduka Patung Istana Merdeka Ke Samarinda”. Hingga pukul 20.00 Wita, postingan tersebut sudah disukai lebih dari 7.000 netizen dan dikomentari lebih dari 5.000 akun Instagram.

Dalam postingan tertulis caption.

SERUAN AKSI : SIKAPI RI 2 KE SAMARINDA

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Hidup Mahasiswa! Hidup Rakyat Indonesia!

2 tahun kepemimpinan Jokowi – Ma’ruf Amin kebijakan yang telah dikeluarkan tidak mampu memberikan rasa aman dan rasa nyaman kepada rakyat di Indonesia.

Seperti Revisi U Minerba yang memusatkan seluruh perizinan mengenai pertambangan ekstraktif di Indonesia yang cukup meresahkan kaum yang termarginalkan akibat regulasi yang telah dibentuk ini. Selain itu pengesahan Undang-undang Cipta Kerja yang
kami nilai bermasalah, karena banyak yang menggerus hak asasi manusia serta perumusan undang -undang yang kami nilai sangat buruk. Kinerja Jokowi Ma’ruf semakin \ mati karena tak mampu menguatkan pemberantasan korupsi. Ditambah utang NKRI

Semakin melambung tinggi. Kinerja semakin merosot dan capaian semakin bobrok menjadi keresahan mahasiswa Kalimantan Timur. Indonesia semakin sulit dengan pembatasan ruang akademik bagi rakyat. Kebijakan carut marut dan cenderung menguntungkan oligarki. Karenanya kami hadir untuk mempertegas kembali fungsi Presiden dan Wakil Presiden NKRI. Terus bergerak dan tolak setiap bentuk ketidakadilan.

TTD,
Aliansi BE Samarinda

Salam,
Kementerian Sosial Politik
BEM KM UNMUL 2021

Berikut beberapa komen atau tanggapan netizen terkait kedatangan Wapres Ma’ruf Amin yang tim redaksi mediakaltim.com berhasil himpun.

  1. “Gak ada yang melarang satir karena negara ini negara demokrasi, tapi alangkah baiknya pemilihan diksi dipikirkan matang-matang, perlu sekali melihat latarbelakang subjek.
  2. Belau Ulama dibelakang posisi politisnya. Kenapa menggunakan diksi “patung istana”?
  3. Banyak loh pilihan diksi lain yang lebih sopan dan tepat untuk merepresentasikan kepribadian Pak Wapres.” tulis akun bernama @Indonezian.
  4. @suryamohammad: Efek Pandemi…. Etika dan moral juga hilang…. Turut berduka atas postingan ini.
  5. @info_vaksin_samarinda: Gini nih akibatnya kalo orang tua suruh vaksin tapi gak nurut, vaksin dulu sana wal
  6. @firzatullah11: Kukira cerdas, ternyata cuma keras
  7. @rifaiefendi20: Hidup mahasiswa zoom class
  8. @info_etam : Lupa cara berbahasa yang baik dan benar, jika tidak suka dengan cara kerja dan politiknya, setidaknya hormatilah beliau sebagai Ulama NU
  9. @anisanuradnin: Pentingnya menerapkan ‘manner before knowledge’. Attitudenya di mana ya? Sebagai mahasiswa harusnya kalian tahu adab, apa nggak malu buat seperti ini? Atau mau viral aja ya?
  10. @rdhklmtn: Tipe tipe mahasiswa tidak punya adab,malu dengan lebel mahasiswanya,masa orang yang berpendidikan seperti itu,parah.

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img