BONTANG – Polres Bontang mengungkap kasus pengetapan BBM bersubsidi Pertalite di salah satu SPBU saat melakukan pemindahan BBM di jalan Imam Bonjol pada Sabtu (11/11/2023). Pengungkapan ini disampaikan di konferensi pers Polres Bontang, Rabu (15/11/2023) di Mako Polres Bontang.
Kasat Reskrim Polres Bontang, Iptu Hari Supranoto mengatakan Polres Bontang melakukan pengungkapan dilakukan atas penyelidikan personel Polres Bontang. Personel kemudian mengamankan 1 orang pengetap di SPBU MT Haryono dan 3 orang yang terlibat membantu dalam pengetapan.
“Polres Bontang menangkap satu pengetap dan tiga orang terlibat dalam pengetapan,” kata Iptu Hari Supranoto, Rabu (15/11/2023).
Selanjutnya, Ia mengatakan pengetap berinisial RS telah melakukan pengisian berulang kemudian memindahkan BBM ke wadah lainnya. Sementara, 3 orang lainnya berinisial WN, NA, dan SR sebagai pengawas SPBU dan membantu tersangka RS.
“Pengisian berulang oleh RS dalam satu waktu dan jam berbeda. Dia membawa tiga kartu barcode berbeda,” kata Iptu Hari Supranoto, Kasat Reskrim Polres Bontang.
Sementara lokasi ke dua, Polres Bontang menangkap MH pelaku pengetap di SPBU Kilometer 6 dan satu operator yang turut membantu.
“Lokasi ke dua di SPBU Kilometer 6. Diamankan MH dan satu operator SPBU,” jelasnya.
Atas tindakan ini, para tersangka diamankan dan dikenakan pasal 40 angka 9 UU RI nomor 6 tahun 2023 tentang penetapan peraturan pemerintah pengganti UU nomor 2 tahun 2022 tentang Cipta Kerja menjadi undang-undang atas perubahan ketentuan pasal 55 UU RI nomor 22 tahun 2001 tentang minyak dan gas bumi Juncto pasal 55 ayat (1) KUHPidana.
“Dengan pidana penjara paling lama enam tahun dan denda Rp 60 miliar. Kami tidak tinggal diam pada pelaku pengetap BBM,” katanya.
Penulis: Yahya Yabo
Editor : Nicha Ratnasari
