spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Polisi Ingatkan Warga Soal Sanksi Buka Lahan dengan Cara Membakar

PASER – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Paser mencatat, sebanyak 91 kasus kebakaran hutan dan lahan (karhutla) sudah terjadi di Kabupaten Paser, hingga pertengahan September 2023 ini.

Dari total kasus tersebut, luasan lahan yang terbakar mencapai 300,85 hektare yang tersebar di 10 Kecamatan. Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kabupaten Paser, Ruslan menyebut, kasus kebakaran yang terjadi diduga disebabkan adanya unsur kesengajaan oleh oknum masyarakat.

“Memang ada unsur sengaja oleh masyarakat, melakukan pembukaan lahan dengan cara dibakar,” kata Ruslan, saat dikonfirmasi, Selasa (12/9/2023) lalu.

Sementara, meluasnya kebakaran yang kerap terjadi, ditambahkan Ruslan, karena pada proses pemadaman juga dihadapkan dengan kendala. Kendala itu di antaranya peralatan yang terbatas dan ketersediaan air yang sulit didapatkan khususnya di lokasi pemadaman terdekat.

“Kendalanya itu berupa embung yang jauh dari titik kebakaran. Termasuk debit air sungai mulai mengering,” tambahnya.

Menanggapi hal itu, Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasatreskrim) Kepolisian Resort (Polres) Paser, IPTU Helmi Septi Saputro menyatakan, hingga kini pihaknya masih terus menyelidiki kasus karhutla yang marak terjadi.

“Masih penyelidikan. Ya kami masih cek cek saja,” kata Helmi saat dihubungi, Kamis (14/9/2023).

Kendati belum ada tersangka dari sederet kasus itu, Helmi tetap mengimbau agar masyarakat tidak melakukan pembukaan lahan dengan cara memebakar. Jika terbukti, tentunya hal itu akan berdampak pada jeratan pidana bagi pelaku.

“Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 Tentang Kehutanan pada pasal 50 ayat 3 huruf d, bahwa ancaman hukumannya 15 tahun penjara atau denda Rp 5 miliar,” tegas Helmi.

Diketahui, Kabupaten Paser telah menetapkan siaga darurat sesuai Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) RI nomor 11 tahun 2023 tentang Kesiapsiagaan Pemerintah Daerah dalam Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana Karhutla, sejak Senin 24 Juli 2023 lalu.

Dari 91 kasus yang terjadi, Kecamatan Tanah Grogot tercatat sebagai wilayah dengan kejadian terluas mencapai 169 hektare dengan 44 kejadian. Sementara wilayah terluas kedua yaitu Kecamatan Long Kali mencapai 57,65 hektare dengan 7 kejadian.

Berbeda dengan Kecamatan Paser Belengkong dengan luasan yang terbakar mencapai 41,6 hektare namun dengan 8 kejadian. Di Kecamatan Muara Samu, luasan wilayah yang terbakar mencapai 10,92 hektare dengan 6 kejadian.

Di Kecamatan Long Ikis luasan wilayah yang terbakar mencapai 5,7 hektare dengan  kejadian. Uniknya, di Kecamatan Batu Engau luasan wilayah yang terdampak hanya 5,48 hektare namun peristiwa kebakarannya mencapai 13 kejadian.

Sementara Kecamatan Tanjung Harapan luasan wilayah yang terbakar mencapai 5 hektare dengan jumlah 3 kejadian. Di Kecamatan Muara Komam dan Kecamatan Kuaro kasus kebakaran mencapai 1 hektare dan 0,5 hektare yang masing-masing 1 kejadian.

Pewarta : Bhakti Sihombing
Editor : Nicha Ratnasari

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img