spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Polisi Beber Kronologis: ASN Perempuan di Balikpapan,Disekap, Diikat Tali Jemuran, dan Dipukuli Wajah hingga Bonyok

BALIKPAPAN – Teriakan seseorang dari luar rumah membuat Nur Halim, 51 tahun, bangkit dari tempat tidur. Ketua RT 31 di Perumahan Bukit Damai Sentosa (BDS) I, Jalan Manunggal 53, Kelurahan Gunung Bahagia, Balikpapan Selatan, kaget bukan kepalang. Di depan pintu rumahnya, seorang perempuan berbaju batik cokelat dengan bawahan rok hitam tersedu-sedu. Wajahnya babak belur penuh lebam. Rambutnya acak-acakan.

Jumat, 19 Maret 2021, Nur segera membawa warganya itu ke kantor Pos Penanganan Covid-19 RT 31, sekitar 50 meter dari kediamannya. Warga pun mulai berdatangan. Menurut penuturan perempuan berinisial OD, 22 tahun, yang bekerja sebagai aparatur sipil negara tersebut, ia baru saja disekap di kamar indekos. Segala upaya dilakukan agar bisa bebas, termasuk menawarkan kehormatannya.

[irp posts=”11708″ name=”Sadis, Perampokan di Balikpapan, ASN Cantik Disiksa, Disekap di Kamar Indekos”]

Aksi perampokan ini terjadi di sebuah indekos di perumahan setempat. Sehari kemudian, polisi menangkap tersangka pada Sabtu, 20 Maret 2021, pukul empat dini hari. Tersangka tak lain penjaga indekos bernama Suwaryo alias Ryo. Ia kini ditahan di sel tahanan Markas Kepolisian Sektor Balikpapan Selatan untuk diperiksa lebih lanjut.

Kepala Unit Reserse Kriminal, Polsek Balikpapan Selatan, Inspektur Satu Payan Sumangungsong, membeberkan kronologi kejadian ini. Pada Jumat, 19 Maret 2021, OD sedang bekerja di Kantor Pelayanan Pajak di Balikpapan Barat. Siang harinya, pada jam istirahat, perempuan tersebut pulang ke indekos.

Pada pukul 13.30 Wita, OD hendak kembali ke kantor untuk melanjutkan pekerjaan. Ketika ke luar kamar dan menuruni anak tangga, Ryo datang dari depan. Pemuda 24 tahun itu langsung memiting leher dan menodongkan pisau dapur sepanjang 30 sentimeter ke perut OD. “Korban lalu dibawa ke kamarnya dengan berjalan mundur,” kata Iptu Payan kepada awak media, Senin sore, 22 Maret 2021.

Di kamar tersebut, korban disekap. Tubuhnya didudukkan di sebuah bangku kayu beralaskan busa. Kedua lengannya diikat tali jemuran. Ryo memukuli tubuh OD berkali-kali hingga wajahnya bonyok. Kekerasan tersebut disebabkan OD yang enggan memberi tahu pin ATM-nya. “Selain untuk mengetahui pin ATM, tersangka memukul supaya korban tak berteriak,” beber Payan.

Masih di bawah ancaman, perempuan yang khawatir dirinya dibunuh bahkan sampai memohon. “Apa yang engkau inginkan? Apakah hubungan badan atau uang?’,” kata Payan, menirukan pengakuan tersangka.

Kepada petugas, Ryo mengaku, hanya menginginkan uang. Setelah mendapatkan kartu ATM berserta nomor sandinya, Ryo pergi mencari mesin ATM dengan membawa sepeda motor matik milik korban. Pada saat itulah, OD mengambil pisau di lantai. Ia menggesekkannya untuk memutus simpul yang mengekang pergelangan tangan. OD berhasil dan segera mencari pertolongan. “Ia disekap sekitar 15 menit,” jelas Payan.

Sebanyak Rp 2,6 juta di rekening OD dikuras. Ryo disebut menggunakan duit itu untuk membeli baju, celana, dan pengisi daya handphone. “Tersisa Rp 1,5 juta dan sudah kami amankan,” sebutnya.

Selain ATM, tersangka mengambil iPhone 8 korban. Kepolisian telah mengumpulkan barang bukti seperti satu pisau, satu kartu ATM Mandiri, bangku, charger, dan pakaian. Polisi menduga, tersangka memerlukan uang. Ryo kini dijerat Pasal 365 KUHP tentang Pencurian disertai Kekerasan. Ancamannya adalah penjara sekitar 12 tahun.

“Korban saat ini masih di rumah sakit. Dia mengalami luka memar di bagian matanya tapi sekarang sudah membaik,” tutup Kanit Reskrim, Polsek Balikpapan Selatan.

Ditemui di kantor polisi, Ryo mengaku menyiksa dan mencuri uang milik OD. Dia membenarkan soal tawaran berhubungan badan dari OD kepada dirinya. “Saya pukul enam kali,” imbuhnya. “Saya cuma butuh uang buat makan,” jelasnya.

DIKENAL BAIK OLEH WARGA
Rahma Tika, 24 tahun, adalah pemilik indekos yang dijaga oleh Ryo. Menurutnya, pemuda tersebut adalah pekerja keras. Selama tiga tahun bekerja, indekos tersebut aman dan bersih. Semua pekerjaannya selalu diselesaikan dengan baik dan rapi. Bahkan penghuni indekos menyukai dan berteman baik dengan Ryo. “Kalau disuruh-suruh itu, dia enggak susah. Enggak pakai bertele-tele, dia langsung kerjakan,” urai perempuan tersebut.

Ketua RT 31 di BDS I, Nur Halim, menyatakan bahwa Ryo memiliki kepribadian yang baik. Ryo, kata Nur, rajin beribadah di masjid setempat. Bahkan, Ryo disebut menjadi warga yang ramah di perumahan tersebut. Sekedar bersenyum dan bertegur sapa dengan warga adalah hal yang tak sulit dilakukan pemuda tersebut. “Makanya, saat pertama kali dia dibilang menjadi pelaku perampokan, saya seperti enggak percaya,” tutur Nur.

Nila setitik rusak susu sebelanga. Tika dan Nur mengatakan, semua kemungkinan bisa saja terjadi. Bagaimanapun, Tika dan Nur sadar bawah Ryo tetaplah manusia, makhluk Tuhan yang bisa berbuat dosa. (kk)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img