PENAJAM- Komunitas Suka Vespa Penajam Paser Utara (SavePPU) bakal menggelar parade skuter dengan mengambil rute dari Kecamatan Babulu ke Kecamatan Penajam. Aksi ini merupakan salah satu rangkaian event bertajuk PPU Mods Mayday 2022 yang puncaknya dilaksanakan pada Sabtu (28/5/2022).
Menurut Ketua Panitia, Robbi Syai’an, kegiatan ini digelar menyambut Hari Buruh Internasional 1 Mei. Aksi kali ini, tambah Robbi, melibatkan skuteris dan all bikers yang ada di PPU dan sekitarnya, seperti kabupaten Paser, Kota Samarinda dan Balikpapan.
“Tapi karena awal Mei bertepatan dengan Hari Raya Idulfitri, maka kegiatan dilangsungkan di akhir Mei,” ujar Robbi.
Dijelaskan pula, ini bukan kegiatan pertama sebab pada 2021 sempat dilakukan namun dengan rangkaian acara yang berbeda. Robbi menambahkan, acara kali ini lebih fokus pada pengenalan PPU, yang ditunjuk sebagian wilayah Ibu Kota Nusantara (IKN).
“Tahun lalu kita hanya berparade di Kecamatan Penajam saja. Nah, kali ini kita akan berangkat dari wilayah paling selatan PPU, Babulu ke wilayah paling utara PPU, yakni Penajam,” jelasnya.
Selain berparade, event juga akan dimeriahkan panggung musik, nonton bareng, eksebisi kopi, bazzar trifting, best mods dress code sharing sessions dan masih banyak lagi. Pengusaha muda banyak dilibatkan sebagai bentuk dorongan pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19.
Koordinator Komunitas SavePPU Yusuf Efendy menambahkan, tujuan utama dari kegiatan ini ialah untuk menunjukkan eksistensi komunitas pecinta motor yang ada di Benuo Taka. Bahwa kumpulan ini bukan hanya sekadar ajang kebut-kebutan saja, tapi juga bisa melakukan hal positif.
“Selain itu, ada histori panjang yang melatarbelakanginya. Jadi kami ingin menghidupkan aksi ini, dan rencananya bakal rutin dilakukan di PPU, seperti juga daerah lain yang sudah rutin melaksanakannya,” bebernya.
Pada akhir tahun 50-an di Eropa, Mods Mayday selalu hadir dalam menyambut peringatan Hari Buruh Internasional. Khususnya buat kalangan pekerja, kala itu yang eksis melakukan aksi parade dengan bergaya ala borjuis. Satu sisi, itu juga merupakan aksi protes terhadap pemerintah yang cenderung pro-masyarakat kelas atas.
Maka dari itu saat parade skuter nanti, para peserta diarahkan untuk menggunakan pakaian bergaya retro. Sebagai pertunjukan, mencari atensi dengan tujuan serupa.
“Semoga kegiatan ini lancar, dan semua maksud dan tujuan yang kami diinginkan sebagai anak muda PPU bisa tersampaikan,” tutup Yusuf. (sbk)
