spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Penyumbang Kasus DBD, Puskesmas Sebulu I Siapkan Penanganan Lintas Sektoral

TENGGARONG – Tren kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kutai Kartanegara (Kukar), memang mengalami peningkatan signifikan. Karena memang saat ini memasuki siklus musim penghujan, menjadi salah satu faktor utama penyebab timbulnya DBD. Kecamatan Sebulu salah satunya, menjadi penyumbang terbesar kasus DBD di Kukar.

Hal ini dikuatkan, dengan jumlah kasus DBD di kecamatan hingga 23 Januari 2024, tercatat 109 kasus. Baik itu rentang usia anak-anak hingga dewasa. Terdiri dari 79 kasus DBD di Puskesmas Sebulu II dan 30 kasus yang ditangani di Puskesmas I. Hal inipun tidak ditampik oleh Kepala Puskesmas Sebulu I, Abdullah Ramli. Bahkan kedua Puskesmas tersebut, menghuni 3 besar Puskesmas penyumbang kasus DBD.

“Kita rapat terkait kasus DBD, saya coba bangun komunikasi dengan lintas sektoral, desa dan kecamatan dan Puskesmas,” ungkap Abdullah Ramli, Selasa (23/1/2024).

Ramli melanjutkan, memang kondisi geografis Kecamatan Sebulu yang memang sangat potensial menimbulkan kasus DBD. Di antaranya banyak genangan air “alami” yang terbentuk. Seperti drainase yang menjadi sarang yang baik untuk tumbuh kembang nyamuk Aedes Aegypti.

BACA JUGA :  Kebakaran Hebat Hanguskan Asrama Guru SDLB di Tenggarong

Belum lagi kesadaran masyarakat yang kurang akan kebersihan lingkungan. Seperti masih banyak yang membuang sampah secara sembarangan. Hingga menimbulkan genangan air jernih, yang menjadi lokasi pas untuk nyamuk bertelur. Juga kebiasaan masyarakat yang masih menampung air, namun tidak ditutup secara baik.

“Iklimnya (musim penghujan) juga, menjadikan banyak genangan air yang jernih,” lanjutnya.

Dari rapat lintas sektoral itu pula, akan ada pembagian tugas. Yakni antara pemerintah kecamatan dan desa, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kukar dan Puskesmas.

Pemerintah desa wajib menyampaikan untuk penerapan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), hingga ke level Rukun Tetangga (RT). Salah satunya dengan melakukan gotong royong setiap pekan secara rutin, membersihkan sampah dan menutup penampungan air.

Selain itu, juga memastikan masyarakat untuk segera berobat ke Puskesmas ketika demam tinggi yang mengarah ke DBD.

Untuk Dinkes Kukar, nantinya bertugas untuk memastikan ketersediaan cairan obat yang digunakan untuk fogging atau pengasapan yang ditujukan untuk membunuh nyamuk Aedes Aegypti dewasa. Serta bubuk abate yang digunakan untuk membunuh jentik-jentik nyamuk penyebab DBD.

BACA JUGA :  Pemkab Kukar Optimistis Proses Pengerjaan Proyek Tepat Waktu

Sementara untuk Puskesmas, membentuk tim pelaksana fogging di lapangan. Kemudian melakukan pemeriksaan awal DBD dengan menggunakan alat Rapid Tes DBD. Didistribusikan ke Puskesmas pembantu (pusban) di desa-desa dan memeriksa pasien yang terindikasi terkena DBD.

“Untuk 3 hari kedepan, (Puskesmas Sebulu I) akan melakukan fogging di Desa Sebulu Ilir,” tutup Ramli.

 

Penulis : Muhammad Rafi’i

Editor : Nicha R

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img