spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Penutupan Jembatan Sambaliung Dapat Penolakan Masyarakat, Madri: Wajar, Persiapan Kurang Matang

TANJUNG REDEB – Jembatan Sambaliung sudah ditutup Kamis (1/6/2023) lalu untuk perbaikan. Akan tetapi, mendapat penolakan dari masyarakat. Sebab, alternatif penyeberangan yang disiapkan dinilai belum maksimal.

Menyoroti persoalan itu, Ketua DPRD Berau, Madri Pani menyebut, pemerintah seharusnya mempersiapkan dengan matang jalur alternatif penyeberangan selama Jembatan Sambaliung ditutup.

Dibeberkannya, penutupan jembatan sudah direncanakan sejak tahun lalu. Menurutnya, dengan selang waktu yang cukup lama tersebut, seharusnya seluruh persiapan sudah siap dengan maksimal, sehingga tidak ada penolakan dari masyarakat.

“Waktu yang tertunda sangat panjang, tetapi pemerintah tidak melakukan persiapan apa-apa. Tentu saja ada penolakan dari masyarakat,” ungkapnya, Minggu (4/6/2023).

Dia menilai, seharusnya sebelum jembatan penghubung enam kecamatan itu ditutup, pemerintah sudah menyiapkan opsi lain. Semisal seperti mengupayakan pembangunan Jembatan Kelay III. Sehingga, ada alternatif yang lebih mudah untuk mobilisasi masyarakat.

“Jika bisa ditunda, lebih baik ditunda dulu penutupan Jembatan Sambaliung tersebut. Karena memang persiapannya benar-benar belum matang,” tuturnya.

Madri menerangkan, pembangunan Jembatan Kelay III sudah direncakan sejak 2012 silam. Akan tetapi, hingga saat ini belum ada eksekusi. Padahal, kata dia, jika jembatan tersebut berdiri, kendaraan berat dapat melintasinya. Sedangkan, Jembatan Sambaliung difokuskan untuk kendaraan ringan.

“Wacana tersebut sudah sejak lama dibahas. Tetapi seperti tidak ditanggapi. Kalau seperti ini, masyarakat yang kesulitan karena tidak ada alternatif lain,” bebernya.

Politikus Nasional Demokrat (NasDem) ini juga menyoroti dermaga sementara yang disiapkan. Dia menilai kondisinya kurang layak. Padahal, anggaran yang dimiliki pemerintah cukup besar.

“Seharusnya meski hanya sementara, dermaga tersebut harus disiapkan dengan layak. Karena itu kan bersangkutan dengan keselamatan masyarakat selama penyeberangan, ini penting diperhatikan,” tegasnya.

“Lampu penerangan misalnya, harus diperhatikan. Selain itu, dermaga jangan hanya dua, kalau bisa ditambahkan seperti Samburakat ke Gurimbang, yang dikhususkan untuk kendaraan berat atau industri,” tambahnya.

Madri Pani juga mendorong agar ada speedboat yang disiapkan khusus mengangkut pasien gawat darurat. Tujuannya agar tidak mengantre saat hendak melakukan penyeberangan.

“Seharusnya bisa, itu karena menyangkut kesehatan masyarakat. Di Berau ini kan ada pihak ketiga, mereka pasti mau membantu. Pada intinya, harus ada ketegasan untuk kemajuan daerah ini,” pungkasnya. (dez/adv)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img