spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Penuhi Standar Pelayanan, RSUD Taman Husada Audit dan Mentoring Klinis TB RO

BONTANG – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Taman Husada Kota Bontang melaksanakan audit klinis dan mentoring klinis pasien TB RO pada Rabu (24/4/2024) bertempat di ruang Amaris lantai 4 Gedung B RSUD.

Wakil Direktur Pelayanan Kesehatan RSUD Taman Husada, dr Niken Titisurianggi mengatakan audit klinis dan mentoring klinis ini semoga dapat mendapatkan pembelajaran terkait penanganan pasien TB RO.

“Kami berharap dari tim audit baik pusat dapat memberikan masukan dan pembelajaran penanganan TB RO di RSUD,” kata dr Niken Titisurianggi, Rabu (24/4/2024).

Selanjutnya, dr Niken mengatakan tujuan dan maksud audit klinis dan mentoring yakni tim TB pusat bersama tim TB Dinas Kesehatan Provinsi untuk melihat penanganan dan menelaah secara ilmiah pelaksanaan pasien TB RO yang ada di RSUD.

“Kita melihat dari penanganan pasien hingga kendala manajemen identifikasi ke keluarga. Sehingga nantinya akan ada rekomendasi perbaikan dari tim TB RO pusat,” jelasnya.

Dr Niken juga mengatakan audit TB RO baik di RS maupun yang ada di fasilitas kesehatan lainnya dapat didampingi dari pusat sehingga pelaksanaannya sesuai dengan standar yang ada.

“Harapan kami kesembuhan pasien, karena TB RO lebih sulit kasusnya dari pada pasien TB biasa. Mudah-mudahan ini dapat membantu dalam menanggulangi pasien TB RO dan mengurangi penyebaran di masyarakat,” ungkapnya.

Hal lainnya dikatakan dr Niken, ada pun kegiatan audit klinis dan mentoring klinis dengan melakukan tim melihat pasien yang ditangani, melihat data-data yang dilaporkan sistem ke pusat hingga memantau kegiatan yang tercatat dan terlaporkan. Sementara untuk audit dan mentoring klinis dilakukan dalam kurun waktu enam bulan hingga satu tahun.

“Melihat apakah kami (RSUD) patuh sesuai dengan standar yang telah ada,” lanjutnya.

Sementara perwakilan Dinkes Kaltim, Romi Hendra Nugraha mengatakan pelaksanaan audit dan mentoring klinis TB RO akan dilaksanakan dalam waktu tiga hari. Tim dari pusat maupun tim dari provinsi akan melakukan audit sehingga pelaksanaan penanganan pasien TB RO sesuai dengan panduan standar.

“Karena kita berupaya keras dalam menyembuhkan pasien. Perlu panduan dan sesuai dengan yang dilakukan. Beberapa kali dilakukan minimal satu tahun sekali. Harapannya pasien TB RO terpantau bisa diatasi dan diminimalkan. Bukan hanya terkait ketersediaan obat, namun juga komunikasi dengan tim kesehatan atau Puskesmas dan pembiayaan,” kata Romi.

Dirinya menambahkan akan banyak pelajaran yang akan didapatkan dari audit klinis. Sehingga RS bisa mandiri untuk mengaudit RS sendiri.

“Ke depannya dapat membina RS yang lebih kecil hingga ke tingkat Puskesmas yang akan difasilitasi,” terangnya. (adv/yah)

Penulis: Yahya Yabo
Editor : Nicha R

16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img