spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Penuhi Pangan lewat P2L, Balikpapan Raih Terbaik Pertama

BALIKPAPAN – Meski berstatus kota dan hanya memiliki 15 persen lahan untuk kegiatan pangan, namun Kota Balikpapan mampu meraih penghargaan terbaik pertama dengan skor 87.45 untuk kategori Ketahanan Pangan tingkat Provinsi Kalimantan Timur.

“Alhamdulillah, kita bersyukur,” jawab singkat Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud usai menerima penghargaan dari Gubernur Kaltim Isran Noor dalam Rapat Koordinasi Kelompok Kerja Ahli Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2022 di Ballroom Blue Sky Hotel Balikpapan, Senin 30 Mei 2022.

Didampingi Kepala Dinas Pangan Pertanian dan Perikanan Kota Balikpapan Heria Prisni, Rahmad Mas’ud mengakui daerah yang dipimpinnya hanya memiliki 15 persen kawasan kegiatan pangan dari keseluruhan wilayahnya.

“Kita tidak menutupi, kalau kita hanya memiliki 15 persen luasan lahan memenuhi produksi pangan warga Kota Balikpapan,” sebutnya dikutip dari rilis Tim Publikasi Adpimprovkaltim.

Namun demikian lanjutnya, untuk memenuhi pangan warga, pihaknya kerja sama dengan daerah pemasok dan produksi pangan serta bersama-sama OPD terkait bagaimana komoditi pertanian yang tidak dihasilkan tapi tetap ada dan bisa tersedia dalam jumlah cukup dan harga tetap terjangkau. “Sesuai yang diarahkan pemerintah provinsi untuk Kota Balikpapan,” ungkapnya.

BACA JUGA :  Kasus Gadis 14 Tahun yang Dijual, Polisi Tetapkan 3 Tersangka, Terancam 10 Tahun Penjara

Selain itu, karena mengetahui lahan sempit atau hanya 15 persen, maka Pemerintah Kota Balikpapan memaksimalkan penggunaan pekarangan-pekarangan rumah milik warga.

Bahkan saat ini sudah ada 17 pekarangan pangan lestari (P2L). Maksudnya pekarangan yang sudah dimanfaatkan masyarakat untuk menanam tanaman pangan

Dia pun menegaskan akan terus mengembangkan, minimal bisa menjadi 34 lahan pekarangan dengan memaksimalkan pekarangan masyarakat Kota Balikpapan “Kan saat ini sudah 17 lahan dan kita terus dorong warga hingga tercapai 34 lahan,” ujarnya.

Dijelaskannya, warga melalui kelurahan terus meminta untuk difasilitasi dalam pengembangan kegiatan pekarangan pangan lestari di lahan-lahan rumah mereka.

Meski diakuinya, dana pemerintah kota terbatas namun warga secara mandiri juga bekerjasama dan didukung anggota PKK setempat terus mengembangkan kegiatan P2L di pekarangannya.

“Kita juga melalui kelurahan kerjasama dengan PKK dalam kegiatan pangan lestari untuk pemanfaatan pekarangan seperti Hatinya PKK. Ini menunjukkan kesadaran masyarakat cukup tinggi,” pungkasnya. (mk)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img