spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Pencapaian Vaksin Tak Merata, Kaltim Kejar Herd Immunity

Pencapaian vaksinasi Covid-19 kabupaten kota di Kaltim tak merata. Capaian vaksinasi di Balikpapan sudah jauh melampaui target pemerintah pusat, yaitu 77,57 persen. Sementara di Kutai Timur masih rendah, baru mencapai 39,73 persen. Apakah secara keseluruhan Kaltim bisa mencapai target 70 persen sampai akhir tahun untuk memenuhi herd Immunity?

Pemerintah terus mengejar target pencapaian vaksinasi Covid-19 sebesar 70 persen sampai akhir 2021. Terlebih menjelang liburan Natal dan tahun baru, yang dikhawatirkan rawan menimbulkan gelombang ketiga penyebaran Covid-19. Apalagi saat ini muncul varian baru Covid-19 bernama Omicron, yang digaungkan sangat cepat menularkan virus. Varian baru asal Afrika Selatan ini memang belum masuk Indonesia, namun patut diwaspadai.

Seperti diketahui untuk mencapai herd immunity atau kekebalan kelompok, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menargetkan 40 persen dari populasi dunia sudah menjalani vaksinasi sampai akhir 2021. Kemudian mencapai 70 persen dari populasi pada pertengahan 2022. Sementara Indonesia menetapkan target vaksinasi 70 persen dari populasi penduduk sampai akhir 2021. Namun saat ini pencapaian vaksinasi di daerah masih banyak yang rendah.

Presiden Jokowi menyebut, jumlah vaksin yang sudah disuntikkan sebanyak 240 juta dosis. Dosis pertama 67,8 persen dan dosis kedua 46,9 persen. “Ini masih jauh dari keinginan kita untuk masuk ke dosis 1, 2 (dosis lengkap, Red.) itu sudah 70 persen (di akhir tahun, Red.). Jadi masih butuh kerja keras,” ujar Jokowi di Bali, Jumat (3/11/2021). Dia menyebut, ada 15 provinsi yang pelaksanaan vaksinasi masih di bawah 60 persen.

Kaltim memang tidak termasuk dalam 15 provinsi itu. Meski demikian, untuk mencapai angka 70 persen dosis lengkap masih jauh. Menurut data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) per 5 Desember 2021 pukul 13.00 Wita, vaksinasi dosis 1 di Kaltim mencapai 74,23 persen. Angka ini setara 2,13 juta peserta vaksin dari target sebanyak 2,87 juta orang. Untuk vaksinasi dosis 2 (lengkap) baru tercapai 53,72 persen atau 1,54 juta orang.

Bila mengacu total sasaran di Kaltim sebanyak 2,87 juta orang, maka masih ada 743 ribu orang yang belum divaksin dosis 1 dan 1,33 juta orang belum divaksin dosis 2. “Antusiasme masyarakat sebenarnya cukup tinggi untuk mendapatkan vaksinasi. Namun ketersediaan vaksin, khususnya dosis dua menjadi kendala untuk memenuhi target vaksinasi di Kaltim,” jelasnya Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaltim, Masitah, Sabtu (4/11/2021).

Sementara itu, pencapaian vaksinasi di masing-masing kabupaten kota juga belum merata. Pencapaian vaksinasi dosis lengkap (dosis 1 dan 2) tertinggi terjadi di Kota Balikpapan, sudah melebihi 77 persen, kemudian Kota Bontang di atas 65 persen (lihat infografis Kemenkes RI). Sementara kabupaten pencapaian masih rendah, yaitu Kutai Timur (Kutim) dan Paser. Vaksinasi dosis 2 di tiga kabupaten ini masih di bawah 45 persen.

Pemkab Kutim mengakui pencapaian vaksinasi masih rendah. Muhammad Yusuf, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Kutim mengatakan Pemkab terus melakukan akselerasi percepatan vaksinasi hingga daerah pelosok. Tim vaksinator melakukan jemput bola menggelar gebyar vaksinasi ke wilayah 3T (terisolasi, terpencil, terluar). Salah satunya di Muara Wahau dengan sasaran pekerja perkebunan kelapa sawit.

“Kami melaksanakan serbuan vaksin di daerah 3T karena masyarakat di daerah ini belum terjamah vaksinasi,” kata Muhammad Yusuf, kepada Media Kaltim, Sabtu (4/12/2021). Warga di wilayah 3T tambahnya, kesulitan menjangkau lokasi pelaksanaan vaksinasi karena terkendala akses dan jarak. Apalagi bagi warga lanjut usia (lansia). “Kalaupun ada yang sudah divaksin pasti sangat sedikit,” ujarnya.

Selain menggelar gebyar vaksin di wilayah 3T secara terpusat, pihaknya juga melakukan vaksinasi secara door to door atau mendatangi rumah-rumah warga yang belum divaksin.  “Kalangan lansia (lanjut usia, Red.) masih banyak yang belum divaksin, karena kesulitan menjangkau sentra vaksin. Jadi kami lakukan secara door to door untuk menjangkau mereka,” ucapnya.

Yang menjadi perhatian pemerintah Kutim saat ini katanya, pencapaian vaksinasi terhadap lansia yang rendah. Pemkab akan melakukan serbuan vaksinasi terhadap lansia sekaligus menyalurkan bantuan sembako bagi yang mengikuti vaksin. Menurut data Dinkes Kutim, target vaksinasi terhadap lansia 15.427 orang.  Vaksinasi dosis 1 baru sebanyak 5.147 atau 33,4 persen dan dosis 2 sebanyak 2.884 orang atau 18,7 persen.

Menurut data Dinkes Kutim per 4 Desember 2021, sasaran vaksinasi Covid-19 di Kutim sebanyak 333.961 orang. Realisasi pencapaian vaksinasi dosis 1 sebanyak 226,7 ribu orang atau 67,9 persen dan dosis 2 sebanyak 125,4 ribu orang atau 37,6 persen. Hanya capaian vaksinasi untuk petugas publik yang telah mencapai target, yaitu vaksin dosis 1 untuk 30,5 ribu orang (108,5 persen) dan dosis 2 sebanyak 21 orang (77,3 persen).

Pencapaian vaksinasi yang juga masih rendah yaitu Kabupaten Paser. Per 5 Desember 2021, vaksin dosis 2 di daerah selatan Kaltim ini baru mencapai 41,1 persen. Sedangkan pencapaian dosis 1, sudah 59,24 persen atau diikuti oleh 124,14 ribu peserta vaksin.  Bupati Paser Fahmi Fadli gelisah melihat angka tersebut. Yang membuat dia lebih prihatin, banyak aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemkab yang belum divaksin.

“Saya mendapat informasi banyak PNS yang belum dan belum mau divaksin. Vaksinasi di Paser baru mencapai 51,7 persen. Kita berada di PPKM level 3. Kondisi ini sangat menganggu speed (kecepatan, Red.) pemerintahan. Setidaknya pegawai dapat memberikan kontribusi untuk segera vaksinasi agar capaian vaksinasi segera meningkat,” ujar Bupati Paser Fahmi Fadli, Rabu (17/11/21), dikutip dari situs resmi Humas Pemkab Paser.

Terpisah, Wakil Bupati Syarifah Masitah Assegaf mengatakan, semua pemangku kepentingan terkait harus mempermudah jalannya vaksinasi. Pemkab melalui instansi terkait katanya, harus bisa mempercepat pelaksanaan vaksinasi. “Perlu upaya lebih keras lagi dari satgas untuk bisa mengajak seluruh masyarakat secara sukarela mengikuti vaksin,” katanya, dikutip dari situs resmi Humas Pemkab Paser, November lalu.

Kota yang pencapaian vaksinasi paling tinggi yaitu Balikpapan. Menurut data Kemenkes, per 5 Desember 2021, yang sudah menjalani vaksin dosis 1 sebanyak 506,7 ribu atau 96,17 persen dari jumlah penduduk Balikpapan. Sementara dosis kedua sebanyak 408,7 ribu atau 77,57 persen. Meski sudah melampaui target 70 persen, pemerintah Balikpapan tetap gencar melakukan vaksinasi, terutama mengejar 5 persen warga yang belum divaksin.

“Dengan capaian itu dan semakin melandainya kasus Covid-19, Kota Balikpapan yang saat ini PPKM (Pemberlakuan Pembatasan kegiatan Masyarakat, Red.) Level 2, diharapkan bisa turun menjadi PPKM Level 1,” ujar Juru Bicara Satgas Covid-19 Balikpapan, Andi Sri Juliarty.  Dia menambahkan, ada beberapa kriteria PPKM Level 2 yang sudah dilewati Balikpapan, salah satunya capaian vaksinasi yang sudah melewati target.

Sementara Bontang yang berada di urutan kedua pencapaian vaksinasi tertinggi, terus mengejar target 70 persen. Wakil Ketua Satgas Covid-19 Bontang, Letkol Arh Choirul Huda optimistis Bontang akan memenuhi pencapaian vaksinasi dosis 1 sebesar 80 persen sampai akhir 2021. “Kami yakin, cakupan 80 persen bisa tercapai di akhir tahun ini. Tinggal mengejar yang dosis kedua saja,” kata Choirul Huda.

Dia mengatakan, komitmen Pemkot dan Satgas Covid-19 Bontang mengejar kekebalan kelompok (herd immunity) mendapat dukungan dari berbagai pihak. Seperti TNI, Polri, perusahaan, instansi vertikal, organisasi masyarakat (ormas), hingga partai politik (parpol). “Mereka turut berperan aktif dalam menyelenggarakan vaksinasi, sehingga membantu tugas yang belum terjangkau oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Bontang,” ujarnya.

Pada akhir tahun ini, percepatan vaksinasi dilakukan Dinkes berkolaborasi dengan dua perusahaan raksasa di Bontang, Badak LNG dan Pupuk Kaltim. Masing-masing membuka sentra-sentra vaksin untuk masyarakat Kota Taman. Lokasi vaksinasi di Klinik Pratama Badak LNG, GOR Pupuk Kaltim, dan Gedung MTQ Stadion Bessai Berinta. Prosedurnya pun lebih mudah. Bisa mendaftar online atau datang langsung ke lokasi penyuntikan.

Masyarakat juga dimudahkan adanya informasi jadwal vaksinasi melalui akun media sosial milik Dinkes.  “Untuk stok vaksin, Bontang aman. Sebab dropping (distribusi, Red.) dari pusat lancar dan jumlahnya banyak,” kata Juru Bicara Satgas Covid-19 Bontang, Adi Permana. Setelah kekebalan kelompok tercapai, tambah Adi, selanjutnya akan menyasar wilayah yang warganya belum mendapatkan vaksin, dengan melihat data masing-masing RT.

Menurut data Dinkes Bontang per Sabtu (4/12/2021), dari total sasaran vaksinasi warga Kota Taman sebanyak 134.666 orang, dosis 1 telah menyasar 107.212 orang atau 79,6 persen. Sedangkan dosis 2 telah menyasar 92.881 orang atau 69 persen. Penyuntikan vaksin ini menyasar tenaga kesehatan (nakes), masyarakat umum dan rentan, petugas publik, lansia, serta remaja 12-17 tahun. (eky/ref/bms/mrs/santo)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img