spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Pemuda di Kutim Diduga Lecehkan Keponakannya Berusia 5 Tahun

SAMARINDA – Kasus pencabulan di Kalimantan Timur (Kaltim) diakui oleh Ketua Trc PPA Rina Zainun tengah marak. Apalagi korban kebanyakan masih di bawah umur.
“Salah satunya yang bikin saya miris, anak perempuan usia 5 tahun di daerah Kutai Timur (Kutim) yang sudah melaporkan kejadian kepada Trc PPA. Ia dilecehkan oleh pamannya sendiri,” kata Rina, Kamis (4/1/2024).
Lebih lanjut, kejadian itu terjadi pada 9 November 2023. Namun sayangnya, ketika korban Bilqis mengadu kepada ibunya tidak mendapatkan respon.
“Tanggal 9 November 2023 itu, Bilqis sudah bilang ke mamanya dengan bahasa anak-anak, yang mengatakan bahwa kelaminnya sakit. Pada 10 November 2023, kembali Bilqis mengatakan ke ibunya bahwa pada saat ia buang air kecil sangat sakit,” ujarnya.
Karena tidak mendapatkan respon dari ibunya, maka Bilqis mendiamkan apa yang dirinya rasakan. Akan tetapi, pada 14 November 2023 sang ayah mencium bau busuk ketika anaknya berada didekatnya.
“Ketika di cek pas Bilqis ini kencing, di kelaminnya sudah ada nanah yang bau. Di situ orang tuanya berinisiatif membawa anaknya ke Puskesmas terdekat. Tetapi seminggu kemudian tidak ada perubahan terhadap anaknya. Akhirnya, dari Puskesmas mendapatkan rujukan ke rumah sakit swasta yang berada di Samarinda,” terangnya.
Sesampainya Bilqis bersama kedua orang tuanya, langsung mendapatkan pemeriksaan oleh dokter yang ada di rumah sakit tersebut.
“Saat di periksa dokter, ada pembengkakan di kelamin Bilqis, dan ada luka di dalam vaginanya seperti luka akibat benda tumpul. Dari pemeriksaan langsung diarahkan ke pihak kepolisian,” beber Rina.
Saat korban ingin diambil sampel urine, ia mengeluh bahwa vaginanya sakit.
“Anak ini ngomong kalau bagian vaginanya sakit karena habis dimasukkan tempat pipisnya (penis) pamannya sambil menyebutkan nama diduga pelaku ini,” ungkapnya.
Menurut informasi, paman korban ini tinggal tepat di depan kediaman korban. Sehari-harinya korban kerap bermain di rumah pamannya tersebut.
“Pas kejadian itu Bilqis ini mengaku, saat dia di rumah pamannya disuruh masuk ke kamar untuk bermain handphone dan celananya di lepas oleh pamannya. Kejadian kedua masih dengan hal serupa dan terjadi di kamar kakeknya,” imbuhnya.
Untuk saat ini kasus tersebut masih terkendala dengan jadwal korban yang akan melakukan operasi vagina di salah satu rumah sakit di Samarinda.
“Karena korban masih sakit dan akan operasi, jadi sehabis ini akan dilakukan BAP terhadap diduga pelaku yang berinisial AI yang baru berusia 19 tahun dan baru saja lulus SMA pada tahun kemarin,” tandas Rina.

Penulis : Ernita
Editor : Nicha R

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img