BALIKPAPAN – Pemkot Balikpapan melalui Dinas Perhubungan Kota Balikpapan berencana akan Freight Centre atau sebuah areal pusat aktivitas kendaraan barang dengan luas lebih kurang 10 hektar, yang digunakan hanya untuk istirahat pengemudi.
Pembangunan ini sendiri sesuai dengan rekomendasi yang disampaikan Komisi Nasional Transfortasi (KNKT) dalam pemaparan Hasil investigasi kecelakaan beruntun yang melibatkan truk tronton di Simpang Muara Rapak pada 21 Januari 2022 lalu.
Plt Ketua Sub Komite LLAJ KNKT Ahmad Wildan dalam paparannya merekomendasikan pembangunan Freight Centre di Kota Balikpapan dalam menunjang mobilitas kendaraan angkutan barang dan logistik.
Freight Centre yang dimaksud disini adalah sebuah areal pusat aktivitas kendaraan barang dengan luas ± 10 ha, yang digunakan hanya untuk istirahat pengemudi. Selain itu, juga mengumpulkan seluruh kendaraan barang yang berasal dari pelabuhan dan tidak ada kegiatan bongkar-muat muatan di tempat tersebut.
“Dengan menyediakan tempat parkir, tempat istirahat, MCK, SPBU, kantin UMKM, bengkel, tempat pengujian kendaraan bermotor dan lain-lain,” ujarnya, Jumat (24/6/2022).
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Balikpapan Elvin Junaidi yang menanggapi rekomendasi tersebut mengatakan, Dishub Kota Balikpapan telah menyiapkan lahan luas 11 Hektar. “KNKT merekomendasikan pembangunan Freight Centre dengan luas lahan yang dibutuhkan sebesar 10 Hektar, kami memiliki 11 Hektar,” ujarnya, Jumat (24/6/2022).
Penyiapan lahan ini, lanjutnya, sebagai komitmen Dishub Kota Balikpapan dalam menjalankan rekomendasi KNKT, yang bertujuan untuk mencegah dan meminimalisir terjadinya kecelakaan pada angkutan barang di Kota Balikpapan.
“Rekomendasi yang diberikan KNKT itu sudah bisa kami siapkan,” ucapnya.
Elvin menambahkan, Freight Centre tersebut nantinya akan dibangun di kawasan industri yang tentunya tidak akan mengganggu mobilisasi masyarakat di wilayah perkotaan.
“Di Kilometer 13 nanti, tepatnya di Kariangau akan kami siapkan,” katanya. (bdu)
