spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Panen Raya di Kawasan Makmur Idaman Loa Kulu, Bupati Kukar: Sukses Tingkatkan Hasil Produksi Pertanian

TENGGARONG – Program Makmur Idaman, program sektor pertanian yang dikerjakan oleh Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Pemkab Kukar) bersama Pupuk Indonesia, akhirnya memasuki masa panen raya. Kegiatan yang dianggarkan dan dimulai pada 2022 lalu ini, menggunakan desain pertanian yang dicetuskan Menteri BUMN, Erick Thohir.

Desa Sumber Sari, Kecamatan Loa Kulu, menjadi salah satu dari lokasi penetapan program Makmur Idaman dengan luasan 50 hektare (ha). Selain Kecamatan Anggana yang mendapat jatah luasan 20 ha. Dengan anggaran berasal dari APBD Kukar mencapai Rp 1 miliar.

Dikatakan Bupati Kukar, Edi Damansyah, program ini dikatakan sukses meningkatkan hasil produksi pertanian, khususnya lokasi yang ditetapkan sebagai Makmur Idaman. Dimana yang semula dalam 1 ha hanya mampu memproduksi 4,5 ton, kini meningkat menjadi 5,5 ton sampai 6 ton.

“Sehingga program ini akan terus dilanjutkan di titik lain di kawasan lainnya,” ungkap Edi pada mediakaltim.com, Kamis (23/2/2023).

Sekadar diketahui, program Makmur Idaman, petani akan mendapatkan pendampingan penuh mulai dari hulu hingga hilirisasinya. Yakni dimulai dari proses permodalannya, proses pendampingan pemupukan, pengelolaan hama hingga pasarnya setelah panen. Selain menggandeng Pupuk Indonesia, juga menggandeng CV Atira Karya Permata, untuk menghubungkan proses pendampingan kepada petaninya.

Edi melanjutkan, bakal terus melakukan mekanisasi pertanian dengan menyalurkan pemberian alat mesin pertanian (alsintan). Serta peningkatan infrastruktur pertanian, seperti jalan usaha tani, saluran irigasi dan embung airnya. Meski diklaim Edi, sudah dikerjakan namun belum sepenuhnya tersambung dengan baik di lapangan.

“Misalkan berkaitan dengan saluran irigasi di Loa Kulu yang aksesnya langsung ke Sungai Mahakam, dan sedang dikerjakan di beberapa titik,” lanjutnya.

Edi menitikberatkan, bahwa tidak hanya menggenjot pembangunan di 5 kawasan pertanian yang sudah ditetapkan saja. Tapi juga akan menyasar kecamatan lainnya di luar kawasan pengembangan pertanian.
Selain itu juga terus membangun ekosistem pertanian yang mumpuni, sehingga tidak hanya terfokus pada peningkatan produktivitas saja, juga tata niaganya melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), ketika petani sudah memasuki masa panen.

“Berawal dari pengelolaan BUMDes yang baik, produk yang dikelola dengan baik akan membuka peluang pasar,” tutur Edi.

Di sisi lain, Staff Vice Presiden Penjualan Wilayah 5 Pupuk Indonesia, Rendi Purwadi, mengatakan bahwa program nasional ini langsung ditangkap Pemkab Kukar. Tertarik untuk menjawab permasalahan petani yang saat ini dihadapi oleh para petani, mulai dari sektor hulu hingga hilirisasinya.

Rendi menambahkan, hasilnya pun meningkat signifikan. Setelah dikawal mulai dari sebelum tanam hingga masa panen. Memastikan pupuk yang dipakai tepat dosis, bahkan sebelum ditanam tanah akan diuji untuk mengetahui jumlah unsur hara.

“Selain itu menggandeng Petrokimia untuk mengawal agar tidak terkena hama, dan Alhamdulillah tidak ada hama (selama penanaman),” pungkas Rendi. (afi)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img