spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Nursobah Dorong Pemkot Tuntaskan Kemiskinan Ekstrem di Kota Samarinda

SAMARINDA – Kemiskinan ekstrem di Kota Samarinda kian menurun setiap tahunnya. Namun Wali Kota Andi Harun harus segera mencari cara guna menanggulangi dan percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem.

Pasalnya ditakutkan angka kemiskinan ekstrem di Kota Samarinda ke depannya dapat meningkat, sehingga perlu adanya penghapusan dan menekan angka kemiskinan.

Menanggapi hal itu, Anggota Komisi I DPRD Kota Samarinda Nursobah mengusulkan agar ada program yang dapat mengentaskan angka kemiskinan ekstrem di Kota Tepian.

Ia menilai, persoalan kemiskinan ekstrem ini merupakan tantangan yang harus dihadapi Pemkot Samarinda.

Disebutkan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), ada sekitar 9.032 penduduk miskin di Kota Tepian. Namun yang tergolong miskin ekstrem itu mencapai 1.600 penduduk.

“Dari 9.032 penduduk miskin, kira-kira ada 1.600 orang yang masuk dalam kategori miskin ekstrem. Ini data dari pusat yang kemudian di-deliver ke Samarinda,” ungkapnya, Jumat (10/3/2023).

Nursobah pun mendorong Pemkot Samarinda agar dapat menangani permasalahan ini hingga tuntas, sesuai dengan target Presiden RI Joko Widodo yang menginginkan angka kemiskinan ekstrem di seluruh daerah bisa turun hingga 0 persen.

BACA JUGA :  Rekannya Jadi Saksi Kasus Lingkungan, Ratusan Sopir Truk dari Bontang Datangi Gakkum LHK

“Angka kemiskinan ekstrem yang ada ini bisa diselesaikan sebenarnya. Kita ambil contoh, di Samarinda itu ada 500 masjid dan langgar. Mereka bisa saling berbagi untuk membantu masyarakat miskin di sekitarnya,” ucap Nursobah.

Jadi nantinya, masing-masing masjid dan langgar di Kota Samarinda bisa memberikan bantuan dengan dana infaq masjid kepada 3 kepala keluarga yang tergolong miskin ekstrem. Sehingga, dana ini bisa benar-benar bermanfaat untuk warga miskin di sekitarnya.

“Kita kan hanya berharap agar tidak ada lagi masyarakat miskin di Samarinda. Itu solusi jika memang kemiskinan ekstrem ini benar-benar ingin segera diselesaikan,” tuturnya.

Apabila usulan tersebut disetujui, maka harus segera disosialisasikan. Kemudian, pemerintah bisa memberikan data penduduk miskin yang tergolong ekstrem ini ke pengurus langgar maupun masjid di Kota Samarinda.

“Kalau memang kemiskinan ekstrem ini mau diselesaikan, segera sosialisasikan dan deliver data itu ke pengurus langgar maupun masjid yang ada di Samarinda. Karena kalau kita dengar, di masjid itu kasnya terkumpul puluhan juta sampai miliaran,” jelasnya.

BACA JUGA :  Pemprov Kaltim Gelontor Rp433 Miliar untuk Dua Agenda Pemilu 2024

Selain itu, ia juga menyebutkan bahwa setiap hari Jumat ada 1 program yang dilakukan masjid di Kota Samarinda, namanya Jumat berkah. “Jadi setiap Jumat itu bagi-bagi nasi segala macam. Bukan saya tidak setuju. Alangkah baiknya, bisa dibagikan tepat sasaran kepada 1.600 warga miskin ekstrem,” pungkasnya. (vic)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti