spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Nestapa Pemuda Gunung Bahagia Balikpapan, Tampung Pesta Miras Nyaris Celaka

BALIKPAPAN- Langit sudah gelap saat Lamanila (34) bersama tiga rekannya mulai bersiap menghelat pesta kecil di rumah tetangganya. Beberapa botol berisi air mineral yang sudah dicampur minuman energi sachetan. Alkohol ikut dihampar di lantai kayu beralas karpet tersebut. Berteman gitar menambah hangat suasana malam.

Hajatan haram itu digelar Minggu (14/2/2021), sekira pukul 22.00 Wita. Bertempat di Jalan Manunggal 53, Kelurahan Gunung Bahagia, Balikpapan Selatan. Tuan rumah adalah Sahril, pemuda 20 tahun.

Sahril sedang beristirahat di kamar loteng rumahnya ketika pesta dimulai. Nyanyian-nyanyian tak beraturan keluar mulut Lamanila cs. Sampai ke telinga Sahril yang sudah sejak tadi berbaring. Ia hanya pasrah meski istirahatnya terganggu semalam suntuk.

“Sudah biasa mereka minum-minum di sini seperti itu. Jadi, ya, sabar saja,” kata Sahril, Jumat, 19 Februari.
Matahari masih malu-malu muncul di ufuk timur ketika dua orang memutuskan meninggalkan pesta tersebut. Namun tidak bagi Lamanila dan rekannya, Saharun (28). Mereka tetap melanjutkan menegak minuman keras oplosan. Lokasinya berpindah. Yaitu di lantai dua, tempat Sahril beristirahat.

Dari situlah aksi beringas Lamanila dan Saharun dimulai. Entah apa sebabnya, tiba-tiba saja Lamanila mendobrak pintu kamar Sahril. Dobrakan pertama, pintu masih tertutup. Sahril pun terbangun dan berdiri. Hingga dobrakan berikutnya pintu terbuka.

Seketika itu Lamanila yang sudah tidak sadarkan diri akibat alkohol, langsung memaki-maki Sahril tanpa alasan. Sontak Sahril kaget bukan main. “Kamu kenapa? Saya enggak gangguin kamu!” tutur Sahril kepada Lamanila.

Ucapan Sahril itu rupanya membuat Lamanila tersinggung. Pria pengangguran ini lantas mengambil ancang-ancang memukul Sahril. Tapi Sahril membaca pergerakan jahat Lamanila itu. “Saya pukul duluan dia sekali, daripada saya yang dipukul,” tutur Sahril.

Pukulan tangan kosong itu tak membuat Sahril lolos dari mala petaka. Saharun yang melihat kejadian segera memukuli Sahril. Lamanila pun tak ingin ketinggalan. Pukulan bertubi-tubi dilayangkan kedua pria tersebut ke seluruh tubuh Sahril.

Tak cukup dengan tangan kosong, Lamanila lantas mengeluarkan obeng plus. Entah darimana dapatnya, ditusuknya benda tumpul itu ke ubun-ubun Sahril. Pemuda itu kian terpojok tak bisa melawan. Begitu ada kesempatan, ia langsung melarikan diri.

“Saya enggak terasa kalau dicucuk (ditusuk) obeng. Soalnya badan saya sakit semua. Saya baru tahu pas turun tangga. Saya pengang kepala saya sudah berdarah dan bolong,” ungkapnya.

Sahril yang sudah bonyok kemudian ke luar rumah. Ia pergi ke rumah temannya yang masih berada di Gunung Bahagia. Di sana pemuda kelahiran Balikpapan, 20 September 2000, itu mendapat perawatan. “Habis itu saya langsung ke Polresta Balikpapan bikin laporan,” ucapnya.

Mendapat laporan tersebut, Tim Beruang Hitam dari Satuan Reserse Polresta Balikpapan bergerak cepat. Sore hari itu juga, tim menangkap Lamanila dan Saharun di rumahnya, Jalan Manunggal. Petugas turut mengamankan sebuah obeng yang digunakan Lamanila menusuk korbannya.

“Kedua tersangka kami amankan setelah kami menerima laporan pengeroyokan dengan tangan kosong dan obeng,” kata Wakil Kepala Polresta Balikpapan, Ajun Komisaris Besar Polisi Sebpril Sesa.

Kini, Lamanila dan Saharun mendekam di sel tahanan Markas Polresta Balikpapan untuk diproses hukum. Keduanya disangka Pasal 170 atau Pasal 351 KUHP, tentang penganiayaan. Ancaman hukumannya di atas 5 tahun penjara. (kk)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti