spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Nenek 50 Tahun Pengendali Penjualan Sabu-sabu

SAMARINDA – Nenek berusia 50 tahun bernama Lina Tjandra alias Mba Yu menjadi otak peredaran narkoba jenis sabu-sabu di Samarinda. Perempuan ini ditangkap Anggota Satuan Reserse Narkoba (Satreskoba) Polresta Samarinda di kediamannya di Perumahan Bumi Sempaja, Kelurahan Sempaja Selatan, Kecamatan Samarinda Utara.

Pengungkapan kasus ini bermula saat anggota Satreskoba mendapat informasi ada transaksi narkoba di Jalan Majelis Gang Nila, Kelurahan Sempaja, Kecamatan Samarinda Utara. Setelah melakukan penyelidikan, polisi lalu melakukan penggerebekan di sebuah rumah, Kamis (2/12/2021) sekitar pukul 23.15 wita.

Dari penggerebekan ini, polisi mengamankan Khomsin alias Kosim (46). Tak lama, datang Lena Akbar alias Lena (31) mengendarai motor Yamaha X-Ride warna hitam. Saat digeledah, polisi menemukan 2 poket sabu-sabu seberat 100,63 gram bruto yang dibungkus plastik warna hitam dan disimpan di kantong celana Lena.

“Pelaku ini (Lena, Red.) mau menyerahkan sabu-sabu ke Kosim di rumahnya, tetapi keduanya berhasil kami amankan,” ucap Kasat Reskoba Polresta Samarinda AKP Rido Doly Kristian melalui Kanit Sidik Iptu Purwanto saat dikonfirmasi awak media, Rabu (8/12/2021).

BACA JUGA :  Dongkrak Ekspor Pisang, Pemprov Kaltim Sebar Bantuan 52 Ribu Benih di 2024

Saat diinterogasi polisi, Lena mengaku mendapatkan barang haram itu dari Lina Tjandra alias Mba Yu. Untuk menangkap Mbak Yu, polisi lalu melakukan penyamaran. Polisi mencoba menjebak dengan bertransaksi narkoba di suatu tempat dengan Mba Yu.

Tetapi Mba Yu tidak datang dan dia hanya memerintahkan rekannya yakni Abdul Gani (32) untuk mengambil sabu-sabu di kediamannya. “Jadi, Mba Yu menyuruh anak buahnya mengambil barang itu (sabu-sabu, Red.) di rumahnya dan menyuruh membawa ke Jalan Kesehatan untuk menghilangkan jejak,” terang Purwanto.

Polisi lalu mengamankan Gani, setelah itu Mba Yu. Purwanto menjelaskan Mba Yu berperan sebagai pengendali penjualan sabu-sabu. Sedangkan yang lainnya sebagai kurir mengantarkan pesanan sabu-sabu. “Jadi, mereka ini jaringan. Untuk asal sabu-sabu masih akan kami dalami dan anggota sedang bekerja di lapangan,” tutupnya. (vic)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img