spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Minim Lapangan Kerja di Kabupaten Kaya, 729.328 Warga Kukar Tak Punya Pekerjaan Tetap

TENGGARONG – Matahari belum lama muncul dari peraduan ketika puluhan remaja mendatangi sebuah hotel berbintang di Jalan Pahlawan, Tenggarong, Kutai Kartanegara. Langkah kakinya berjalan cepat menuju papan informasi di samping pintu hotel. Di situ, mereka membaca selebaran kertas berperihal lowongan pekerjaan.

“Hari ini, Disnakertrans (Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi) Kukar membuka lowongan pekerjaan,” terang Chen Zoe Nada kepada kaltimkece.id jaringan mediakaltim.com, Selasa, 7 Desember 2021, pukul 07.00 Wita.

Lelaki berusia 29 tahun itu adalah salah satu dari sekian banyak pelamar kerja pada pagi itu. Sedikitnya, ada tujuh perusahaan di bidang tambang batu bara dan sawit yang berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. Zoe mengaku, mencoba peruntungan di salah satu perusahaan sawit. Ia lantas menyiapkan berkas lamaran kerja yang dibawanya sedari rumah. Di antaranya biodata diri, ijazah pendidikan terakhir, kartu pencari kerja, dan riwayat pengalaman kerja. Setitik asa terpancar jelas di mata Zoe saat menyerahkan berkas tersebut kepada perusahaan.

“Semoga diterima kerja sebagai staf hubungan masyarakat di perusahaan itu,” doa dipanjatkan warga Tenggarong itu. Sebenarnya, Zoe mengaku pernah bekerja di perusahaan distribusi air mineral di Tenggarong. Akan tetapi, orangtua meminta Zoe melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi. Ia mengangguki titah tersebut dan berkuliah di Fakultas Hukum, Universitas Kutai Kartanegara. Pekerjaanya tadi, terpaksa ia tinggalkan.

BACA JUGA :  Pemkab Optimistis Revitalisasi Pasar dan Rumah Sakit Rampung Satu Tahun Anggaran

“Perusahaan tidak mengizinkan saya kuliah sambil bekerja,” sebut Zoe. Kini, selepas kuliah, sarjana muda itu menganggur.

Zoe tidak sendiri. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kukar, ada 6.855 orang atau 5,7 persen dari jumlah penduduk Kukar sebanyak 729.328 orang yang tidak memiliki pekerjaan tetap. Pemerintah setempat menyebut, banyaknya pengangguran karena peluang kerja di Kukar minim.

“Tantangan Kukar mengatasi pengangguran adalah kesempatan kerja yang kurang,” sebut Kepala Disnakertrans Kukar, Akhmad Hardi Dwi Putra.

Meski demikian, Pemkab Kukar tidak tinggal diam. Mereka terus berusaha mencari solusi mengatasi masalah ini. Satu di antaranya membuka bursa kerja di hotel tadi. Kegiatan tersebut, kata Akhmad, berlangsung sehari. Di samping itu, Disnakertrans Kukar juga sedang menyusun dokumen rencana tenaga kerja. Dokumen tersebut tentang pelatihan keterampilan kerja pada 2022.

“Semua harus kami lakukan. Pelatihan dan kursus harus lebih digencarkan untuk dilaksanakan lagi,” seru Akhmad.

Sebelumnya, sepanjang tahun ini, Pemkab Kukar sudah melaksanakan pelatihan kerja bagi masyarakat Tenggarong dan Muara Badak. Pelatihan yang diberikan berupa menjahit dan mekanik las. Selain itu, Pemkab menyediakan sarana pelatihan. Pemkab menyadari, usia produktif perlu memiliki keterampilan kerja, bukan hanya pendidikan. Hanya dengan begitu, terang Akhmad, angka pengangguran dan kemiskinan bisa ditekan.

BACA JUGA :  Sowan ke Sultan Kutai, Ganjar Disebut Calon Pemimpin Beradab

“Pelatihan harus dilaksanakan agar anak-anak yang baru lulus SMA bisa mendapatkan kerja,” imbuhnya.

Sekretaris Kabupaten Kukar, Sunggono, menambahkan, pandemi Covid-19 juga memberi andil penambahan pengangguran. Efek pandemi membuat sejumlah karyawan swasta terpaksa dirumahkan. Bahkan ada yang diputus hubungan kerja.

Meski demikian, seiring bertambahnya pengangguran, kata Sunggono, Pemkab Kukar melalui dinas dan swasta juga meningkatkan pelatihan kerja selama pandemi. Tak sedikit warga Kukar, kata dia, saat ini mengadu nasib di sektor pariwisata dan pertanian. “Di beberapa kecamatan, banyak masyarakat mengembangkan usaha pariwisata dan pertanian,” tutup Sunggono. (kk)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img