spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

MGMP Bahasa Indonesia Adakan Lomba Pidato dan Baca Puisi, Pemkot Dukung Kreativitas Siswa

BONTANG – Dalam rangka menyemarakan Bulan Bahasa dan HUT PGRI ke-77, Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Bahasa Indonesia mengadakan lomba berpidato dan membaca puisi SMP/MTs se-Kota Bontang.

Lomba mengambil tema Bangkit Bersama, Perkukuh penggunaan Bahasa Indonesia, dilaksanakan pada Selasa (25/10/2022). Lomba berpidato dan puisi diikuti 42 peserta siswa-siswi tingkat SMP/MTs se-Bontang.

Mewakili Wali Kota, Asisten dua Pemkot Bontang, Lukman dalam sambutannya mengatakan, pihaknya menyambut baik lomba pidato dan membaca puisi yang dapat dijadikan sebagai wadah positif dalam menumbuhkan kreativitas serta mencerdaskan pemuda di Bontang.

“Bahasa Indonesia diciptakan untuk memelihara persatuan, menghubungkan antar-suku untuk berkomunikasi dengan bahasa yang sama. Bahasa Indonesia dapat merobohkan sekat-sekat dan menjadikan kesatuan bangsa sebagai identitas nasional,” kata Lukman, saat membuka lomba pidato dan membaca puisi, Selasa (25/10/2022) di Pendopo Rumah Jabatan wali Kota Bontang.

Lukman menambahkan, dirinya berharap kegiatan ini dapat dilaksanakan rutin tiap tahun, agar dapat mengasah bakat pemuda/pemudi Bontang.

“Kegiatan seperti ini dapat dilaksanakan, sehingga mampu mengasah bakat adik-adik, pemuda/pemudi dalam keterampilan berpidato dan membaca puisi serta menanamkan kecintaan terhadap bahasa Indonesia sesuai dengan implementasi kurikulum merdeka,” kata Lukman.

Sementara itu, ketua MGMP Bahasa Indonesia, Jumriah mengatakan, lomba dilaksanakan dalam rangka Bulan Bahasa Indonesia dan HUT ke-77 PGRI dengan pelaksanaan lomba berpidato dan membaca puisi.

Disebutkan pula, lomba dilaksanakan dengan tujuan memperkukuh penggunaan bahasa dan sastra Indonesia. “Diikuti 20 peserta untuk lomba berpidato dan 22 untuk peserta lomba membaca puisi dari SMP/ MTs,” kata Jumriah.

Jumriah menambahkan, lomba pidato dan membaca puisi harus mengangkat tema sumpah pemuda dan penggunaan bahasa Indonesia. “Kami ingin agar penggunaan bahasa Indonesia bangkit kembali, agar tidak terkikis oleh bahasa asing yang di-indonesiakan dan dipakai,” jelas Jumriah. (adv/yah)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img