spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Menunggu Sebulan Baru Divaksin, Berau Terus Berupaya Mendapat Jatah Vaksin Lebih Banyak 

Tingginya animo warga Berau berburu vaksin Covid-19 terlihat saat pemberian vaksinasi Selasa 24 Agustus 2021. Kuota 1.500 dosis langsung habis diserbu warga yang berburu imunitas. Sebanyak 1.500 dosis vaksin untuk dosis pertama diserbu warga Tanjung Redeb dan sekitarnya. Titik utama vaksinasi oleh Pemerintah Kabupaten Berau menggelar vaksinasi massal di Gedung Graha Pemuda, Jalan Mangga, Tanjung Redeb.

Gelaran vaksin masal ini dilakukan serentak di seluruh kabupaten se-Kaltim yang berpusat di Samarinda. Hal ini juga berbarengan dengan kedatangan Presiden RI, Joko Widodo, yang meninjau proses vaksinasi di SMPN 22 Samarinda. “Yang disiapkan tadi 1.500 sasaran, tersebar di beberapa tempat. Untuk di gedung Graha Pemuda ini sebanyak 700 dosis, Koramil Sambaliung 350 dosis, Teluk Bayur 200 dosis, dan di Polres Berau sebanyak 250 dosis,” ujar Wabup Berau, Gamalis, Selasa 24 Agustus 2021.

Dijelaskan Gamalis, hingga saat ini Pemkab masih berusaha agar Berau mendapat jatah vaksin lebih banyak. Ini karena sampai capaian vaksinasi di Kabupaten Berau baru 42.309 orang, atau 22 persen dari 187 ribu lebih sasaran vaksin. Ia mengakui, jumlah yang tervaksin masih jauh dari target. Oleh karena itu pihaknya berusaha agar jumlah vaksin yang masuk ke Berau bisa lebih banyak, dan bisa meng-cover keseluruhan. “Apalagi antusias masyarakat untuk mendapatkan suntikan vaksin ini sangat luar biasa saat-saat ini,”ucapnya.

Di lokasi yang sama, Kepala Dinas Kesehatan Berau, Iswahyudi menyebut, peserta vaksin massal ini adalah mereka yang sudah melakukan pendaftaran sejak Juli lalu. Dan untuk jenis vaksin yang dipergunakan adalah jenis Moderna. “Pesertanya diambil dari yang sudah melakukan pendaftaran secara online pada link Dinkes Berau sejak Juli. Sekitar dua ribuan yang mendaftar, tapi yang diambil hanya sesuai jumlah dosis vaksin yang tersedia,” terang Iswahyudi.

Lebih lanjut dikatakannya, bagi mereka yang sudah mendaftar dan tidak mendapatkan jatah vaksin hari ini, maka akan masuk daftar penerima vaksin berikutnya. Dan sampai saat ini sistem pendaftaran maupun konfirmasi peserta semua dilakukan secara online, guna menghindari membeludaknya masyarakat.

“Mudahan sampai akhir 2021 ini vaksin terus masuk ke Kabupaten Berau, sehingga semuanya bisa segera mendapatkan vaksinasi. Dan sengaja tidak kita umumkan secara langsung melainkan melalui pendaftaran online, agar tidak menimbulkan kerumunan dan antrean panjang, seperti yang terjadi beberapa waktu lalu,” ucapnya.

Antusiasme tinggi warga Berau ternyata tidak diimbangi dengan kepatuhan pada protokol kesehatan. Desak-desakan massa terjadi di depan pintu masuk Gedung Graha Pemuda, dan menjadi sorotan banyak kalangan.

Keprihatinan itu juga disampaikan Gamalis. Menurutnya, penumpukan warga di depan pintu pendaftaran harusnya tak perlu terjadi, jika sejak pagi petugas yang berada di lokasi mampu memberikan ketegasan kepada calon penerima vaksin.

“Itu juga yang saya sayangkan. Kenapa menjelang siang malah semakin kacau, numpuk di depan pintu  pendaftaran. Tidak ada jaga jarak lagi sudah. Padahal ini bisa disiasati sejak awal,”katanya.

Gamalis menilai kekacauan di pintu masuk pendaftaran itu harus menjadi perhatian serius. Sebab, jika hal ini terus terjadi bukan tidak mungkin bakal menjadi klaster baru penyebaran virus. Wakil Bupati pun bakal mengevaluasi kinerja Dinas Kesehatan. Nantinya, harus ada inovasi yang dilakukan,apakah sistem pendaftaran harus secara online dan terpusat dan satu pintu. Atau yang kedua jangan melaksanakan kegiatan vaksinasi terpusat seperti saat ini. Tetapi disebar di kelurahan-kelurahan agar memecah massa.

“Jadi begini, yang tadi itu di GOR (Graha Pemuda) adalah bagi yang sudah mendaftar sejak Juli lalu. Kemudian banyak warga yang melihat ada pelaksanaan kegiatan vaksin, dan banyak warga yang belum terdaftar juga hadir,” bebernya. “Jadi banyak masyarakat dadakan datang meminta diberikan vaksin, sementara yang sudah terdaftar pun juga belum terdaftar juga hadir,” sambungnya.

Jika nanti konsep pendaftaran dijadikan online dan satu pintu, warga hanya perlu mendaftar dan masuk daftar tunggu. Mereka yang sudah terdaftar itu hanya perlu menunggu informasi lanjutan dari Dinas Kesehatan terkait jadwal pemberian vaksin tanpa harus berdesak-desakan

Lalu, memperbanyak lokasi pelaksanaan vaksinasi juga menurut Gamalis adalah upaya yang paling efektif mencegah kerumunan. Dinas Kesehatan dapat berkolaborasi dengan kelurahan atau RT untuk melaksanakan vaksinasi. Tujuannya juga menghindari terjadi klaster baru akibat warga berdesak desakan. (kk)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img