spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Menunggu Dua Tahun, Nenek Sumiyati Akhirnya Bisa Umrah

TENGGARONG – Setelah tertunda hingga dua tahun, nenek berusia 73 tahun, Sumiyati akhirnya bisa menunaikan ibadah umrah. Nenek yang tinggal di Pasar Seni Tenggarong, Kutai Kartanegara (Kukar) ini melaksanakan umrah pada 18 Maret 2022. Ibadah umrah ini hadiah Pemkab Kukar setelah melihat kegigihan Sumiyati berbagi di tengah keterbatasannya.

Sumiyati memang sempat viral pada medio 2020. Dia menabung 15 tahun untuk bisa berkurban seekor sapi dan seekor kambing. Uang berkurban itu hasil jerih payahnya sebagai penyapu jalanan selama 21 tahun dan berjualan kebutuhan pokok di Pasar Seni Tenggarong.

Dia membeli seekor sapi gemuk seharga Rp 18 juta dan seekor kambing jenis Hercules seharga Rp 4,7 juta. Uang pembelian hewan kurban setelah janda lima anak ini menjual emas yang dia simpan dalam bentuk tabungan.

Pemkab Kukar memberikan apresiasi kepada Sumiyati berupa perjalanan ibadah umrah. Hadiah ibadah umrah ini sempat tertunda dua tahun karena pandemi Covid-19 yang tak kunjung mereda. Selama dua tahun pemerintah Arab Saudi belum membuka pintu masuk.

BACA JUGA :  Dipicu Pandemi, 2.446 Pasutri Kukar Memilih Bercerai

Sumiyati sudah melakukan persiapan menjelang keberangkatan ke Tanah Suci. Di antaranya vaksinasi sebagai salah satu syarat ibadah umrah. Bahkan dia baru melakukan vaksin dosis ketiga, sebelum menemui Bupati Kukar Edi Damansyah untuk menerima bantuan ibadah umrah secara simbolis, Rabu (2/3/2022).

“Tanggal 18 (Maret) berangkat, mudahan diberi kesehatan, dan Alhamdulillah dibantu,” ungkap Sumiyati tidak bisa menutupi rasa bahagianya. “Sudah divaksin 3 kali juga, sampai demam nenek,” lanjut Sumiyati.

Kini, Sumiyati hanya fokus mempersiapkan keperluannya selama menjalankan ibadah umrah. Termasuk menjaga kesehatanmenjelang keberangkatan.

Sementara, Bupati Kukar, Edi Damansyah mengatakan, hadiah itu bentuk penghargaan kepada Sumiyati. Sumiyati katanya, telah memberi pelajaran kepada semua orang, untuk selalu berbagi meski mengalami kekurangan. Asal ada niat katanya, keinginan untuk beribadah pasti akan terwujud.

Meski kondisi yang serba kekurangan dengan hanya bekerja sebagai tukang sapu dan berjualan di warung klontongan, tapi Sumiyati mampu menabung hingga puluhan tahun demi menunaikan niat suci.

“Sehingga kami memberikan apresiasi berupa ibadah umrah kepada nenek Sumiyati. Sebetulnya (berangkat) dua tahun yang lalu, karena Covid-19 jadi tertunda,” kata Edi.

BACA JUGA :  Kisah Korban Selamat Runtuhnya Jembatan Kartanegara 10 Tahun Silam, Yaya-Nursiyamah Makin Hargai Hidup

Selama dua tahun kasus Covid-19 sempat cukup tinggi. Sehingga membuat pemerintah Indonesia maupun pemerintah Arab Saudi mengambil kebijakan menunda kegiatan ibadah haji dan umrah sementara waktu. (afi)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img