spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Mengenal Aplikasi Samarinda Santer, Cara Pemkot Menjawab Cepat Keluhan Masyarakat

SAMARINDA – Pemkot Samarinda terus berinovasi di bidang teknologi. Pada Jumat, 21 Januari 2022, selepas upacara peringatan Hari Jadi Samarinda ke-354, mereka memperkenalkan Samarinda Santer, aplikasi terintegrasi yang terdapat berbagai macam informasi seputar kota hingga kesehatan. Fitur-fitur pendukung segera ditambahkan.

Samarinda Santer memiliki arti Samarinda satu aplikasi terintegrasi. Di aplikasi tersebut, ada empat fitur utama. Keempat fitur yakni masyarakat, bisnis, lingkungan, dan pemerintah. Di fitur masyarakat, terdapat layanan bantuan kemanusiaan. Ada juga informasi seputar bahan pokok, rumah sakit, perkembangan Covid-19, pendidikan, hingga bantuan sosial. Pengguna juga bisa berkonsultasi dengan dokter.

Di fitur bisnis, ada layanan samcraft, pasar, dan wisata. Melalui fitur tersebut, pengguna bisa mendapatkan informasi tentang bayar pajak, tagihan air, kebudayaan, hingga kesenian. Di fitur lingkungan terdapat data dan informasi mengenai taman kota, Samarinda hijau, dan pengelolaan sampah. Sedangkan di fitur pemerintah, terdapat data dan informasi mengenai website pemerintah kota, RT cerdas, jaringan dokumentasi dan informasi hukum, serta layanan pengadaan barang secara elektronik.

Wali Kota Samarinda, Andi Harun, menjelaskan, Samarinda Santer dibuat untuk mewadahi urusan kota di satu aplikasi. Selain itu, mewujudkan kota pintar yang efisien dan efektif untuk mentransformasikan Samarinda menjadi kota peradaban yang tidak hanya cerdas, tapi juga lebih baik. Konsepnya adalah semangat muda memajukan kota.

Secara harfiah, sebut Wali Kota Andi Harun, santer artinya kencang, hebat, keras, atau nyaring. Hal ini disebut selaras dengan harapan Samarinda. “Dengan aplikasi ini, Samarinda menjadi kota peradaban yang santer terdengar di seluruh penjuru Indonesia maupun dunia,” ucapnya kepada kaltimkece.id jaringan mediakaltim.com, Selasa, 1 Februari 2022. Ia menambahkan, Samarinda Santer dikelola tenaga ahli yang ingin menciptakan perbaikan sistem pelayanan publik.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Samarinda, Aji Syarif Hidayatullah, menambahkan, menggunakan Samarinda Santer, warga kota bisa mendapatkan bantuan darurat karena terdapat nomor siaga 112. Aplikasi tersebut diyakini tidak bisa disalahgunakan. “Karena pelapor harus mengirimkan fotonya melalui kamera. Jadi, tidak bisa di-prank,” kata Aji Syarif.

Meski demikian, Pemkot Samarinda menyadari, masih ada kekurangan, terutama di bagian data dan informasi, di Samarinda Santer. Aji Syarif mengatakan, beberapa fitur baru seperti respons cepat penanganan masalah infrastruktur, ditambahkan pada bulan ini. Melalui fitur tersebut, masyarakat bisa melaporkan jalan rusak.

Tapi, Andi Harun menerangkan, yang dimaksud respons cepat bukan tindakan melainkan jawaban cepat dari perangkat daerah yang memiliki kewenangan atas keluhan yang masuk. Penanganan cepat bisa diberikan jika kerusakan jalan tidak terlalu panjang.

“Kalau panjang jalan yang rusak 1 kilometer, tidak mungkin bisa selesai cepat karena membutuhkan anggaran yang ada prosesnya,” urai Wali Kota Samarinda. Sebagai informasi, Samarinda Santer sudah tersedia di Play Store dan App Store. (kk)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img