LONG BAGUN – Pemerintah Kabupaten Mahakam Ulu telah menyusun rencana induk pengembangan transportasi dan niaga. Lokasinya di kawasan perkotaan baru, yaitu di kawasan Sebenaq, Ujoh Bilang dan Kampung Long Melaham.
Di masa depan, dua perkampungan itu akan menjelma menjadi kawasan sangat strategis. Sebab, akan berdekatan dengan Bandara Ujoh Bilang, Pelabuhan Induk Batu Dinding, perkotaan dan perkantoran yang dilalui jalur Trans Kalimantan.
“Kami ingin membangun konektivitas transportasi di Mahulu yang terintegrasi, darat, sungai dan udara yang berdekatan,” ujar Kepala Dinas Perhubungan Mahulu Fransiskus Xaverius Lawing, Selasa, 13 September 2022.
Cita-cita membangun konektivitas itu sudah terlihat sejak sekarang. Pertama dimulai dari rencana pembangunan Bandara Ujoh Bilang di kawasan Sebenaq, Kampung Ujoh Bilang. Pembangunan bandara perintis itu kini masuk tahap pembahasan Rencana Keputusan Menteri Perhubungan tentang Penetapan Lokasi (Penlok). Setelahnya, tinggal menyusun nota kesepakatan pembagian porsi anggaran pembangunan.
Bandara yang berada di pusat ibu kota Mahulu itu lokasinya berjarak hanya sekitar 10 menit dari pusat perkotaan dan perkantoran baru yang berada di tengah-tengah dua kampung tersebut. Lokasinya pun mudah diakses dan tersambung ke jalan aspal yang terkoneksi di jalan nasional Trans Kalimantan.
Dari perkantoran dan permukiman sudah tersambung sebagian jalan aspal yang tersambung ke Jembatan Sungai Long Melaham yang ditarget rampung akhir 2022. Sekitar 200 meter dari jembatan itu kita sudah bisa masuk ke Pelabuhan Induk Batu Dinding.
Pelabuhan yang baru diserahterimakan pemerintah pusat kepada Pemkab Mahulu pada Juli 2022 lalu itu akan direnovasi dan ditingkatkan sejumlah fasilitasnya. Frans – sapaan karib Fransiskus menjelaskan, mengacu pada rencana induk, di atas lahan pelabuhan seluas 5 hektare tersebut akan dibangun sejumlah fasilitas pendukung lain. Di antaranya bangunan kantor pengujian kendaraan bermotor, bangunan kantor Samsat, Bangunan Pos LLAJ dan Pos Polisi Pelabuhan, Bangunan Terminal tipe B (Samarinda-Mahulu) dan bangunan lainnya.
Kepala Bidang Perhubungan Udara Dinas Perhubungan Mahulu Ferry Marpaung menguraikan penyelesaian Jembatan Sungai Long Melaham akan mempercepat dan memperkuat nilai strategis Pelabuhan Induk Batu Dinding. Sebab, aktivitas bongkar muat akan lebih mudah dan cepat. Pihaknya pun berencana membentuk Unit Pelaksana Teknis (UPTD) Pelabuhan ketika pelabuhan dan jembatan beroperasi.
Tak hanya itu, di pelabuhan tadi yang akan dibangun terminal bus tipe B. Sedianya melayani rute antar kabupaten dan kota. Sedianya diproyeksikan rute Mahulu sampai Samarinda. “Bus PT Damri perintis mau masuk ke Mahulu. Tunggu Jembatan Long Melaham dan Sungai Ratah selesai,” kata Ferry pada kesempatan yang sama.
Agar renovasi dan sejumlah pembangunan berjalan mulus, Ferry mengingatkan agar warga mendukung sertifikasi lahan hibah warga untuk pelabuhan seluas 5 hektare. Sertifikat lahan sebagai landasan hukum turunnya Dana Alokasi Khusus (DAK) pembangunan dari pemerintah pusat.
“Tanpa sertifikat, bangunan-bangunan ini tidak akan terbangun,” ujarnya.
Konsep dan peluang pembangunan itu disambut hangat perwakilan warga Kampung Long Melaham. Petinggi Kampung Long Melaham Hendrikus Aran siap menyukseskan sertfikasi lahan hibah pelabuhan Batu Dinding. Langkah ini dinilai bagian mempercepat pembangunan kampung dan membuka lapangan usaha bagi warganya.
“Kampung Long Melaham akan berubah ketika ada pelabuhan. Ada warga saya bisa mencari sesuap nasi di situ,” ujar Aran ketika mengikuti rapat tim sertifikasi lahan Pelabuhan Batu Dinding, Rabu, 13 September 2022 di kantor Setkab Mahulu.
Lanjutan. Senada, Sekretaris Adat Kampung Long Melaham, Markus Alui mengakui para warga setempat siap membuka lapangan usaha ketika Pelabuhan Induk Long Melaham beroperasi. “Warga kami sudah bercerita ada yang mau jadi ojek pelabuhan dan usaha lainnya,” katanya. (adv)
