spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Melihat Minimnya Pendonor Plasma Konvalesen di Bontang, Dari Ratusan Pendaftar, Hanya 10 Layak Donor

Donor plasma konvalesen menjadi salah satu metode penyembuhan pasien Covid-19. Metode imunisasi pasif ini dilakukan dengan cara memberikan plasma darah orang yang telah sembuh dari Covid-19, kepada pasien yang sedang dirawat. Kendati metode ini sekilas terlihat mudah seperti donor darah pada umumnya, namun fakta di lapangan, keterlibatan para penyintas dalam terapi ini masih sangat minim.

Selain belum tersosialisasi secara luas, ada faktor utama yang menyebabkan terapi ini belum bisa berjalan maksimal. Faktor itu berkaitan dengan tingkat antibodi calon pendonor. Jika dari hasil pemeriksaan di Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) dinyatakan layak, maka transfusi plasma bisa dilakukan. Namun jika hasil lab menyatakan sebaliknya, maka proses transfusi tidak bisa dilakukan. “Sejauh ini totalnya sudah 216 orang yang daftar. Namun baru 10 orang yang berhasil mendonorkan plasmanya. Seorang diantaranya sudah dua kali mendonor,” ujar Ashar, Humas Palang Merah Indonesia (PMI) Bontang, Jumat (28/5/2021).

Dari data tersebut dapat disimpulkan, sekalipun orang tersebut pernah terpapar Covid-19, namun tak semerta-merta bisa mendonorkan plasma darahnya. Umumnya kata Ashar, mereka yang dinyatakan layak adalah yang sebelumnya memiliki gejala saat terserang virus tersebut. Bukan yang berstatus Orang Tanpa Gejala (OTG). “Rata-rata pendonor yang dulunya bergejala saat Covid, memiliki antibodi yang tinggi,” terangnya.

Berdasarkan testimoni yang pernah Ashar dengarkan dari rumah sakit yang menangani pasien donor plasma konvalesen, rata-rata setelah mereka mendapatkan transfusi plasma, kondisi pasien semakin baik dari sebelumnya. Namun transfusi plasma ini, sambung Ashar, umumnya hanya diberikan kepada pasien dengan gejala sedang berat. Sehingga tidak diberikan kepada pasien dengan kategori gejala ringan atau berat. “Satu pendonor diambil plasmanya sebanyak 600cc. Umumnya kebutuhan setiap pasien 200cc. Itu artinya satu kali donor bisa dipakai untuk tiga pasien dengan gejala ringan,” bebernya.

Ashar menyebut, akhir-akhir ini peminat pendonor plasma konvalesen semakin minim. Ashar mendorong, agar pasien penyintas Covid-19 dapat mendaftarkan diri untuk berpartisipasi dalam terapi ini. Sejumlah syarat yang harus dipenuhi bagi calon pendonor yaitu, dinyatakan sehat dan sembuh dari Covid-19, tidak memiliki gejala selama 14 hari sejak dinyatakan sembuh, berusia 18-60 tahun, berat badan di atas 55 kilogram, diutamakan pria atau apabila perempuan belum pernah hamil, tidak menerima transfusi darah selama enam bulan terakhir, dan diutamakan yang pernah mendonorkan darahnya.

Alur pemeriksaanya, calon pendonor terlebih dahulu mengisi formulir yang disediakan PMI Bontang serta melakukan pemeriksaan fisik. Berikutnya, calon pendonor melakukan pemeriksaan laboratorium. Jika dinyataan layak, maka baru bisa dilakukan pengambilan donor plasma konvalesen menggunakan mesin apheresis dengan durasi waktu kurang lebih 45 menit. (bambang)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img