spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Melihat Lebih Dekat Program TMMD ke-112 di Wilayah Kodim 0908/BTG, Jangkau Pembangunan di Pelosok Kota, Bantu Pemkot Atasi Bencana

Semangat kemanunggalan TNI bersama rakyat terus digelorakan. Lewat Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-112,  meski di tengah pandemi, Kodim 0908/BTG bersama satuan TNI lain terus memberikan pengabdian terbaiknya bagi negeri.

Bambang, Bontang

Tak hanya lihai mengoperasikan senjata, tangan-tangan prajurit TNI  cekatan juga mengaduk semen, memasang batako, memplester dinding, memasang keramik, hingga mengecat tembok layaknya ahli bangunan. Dikerjakan bersama warga setempat, dalam kurun waktu tiga minggu, pembangunan Musala Al-Anshori yang sebelumnya mangkrak selama dua tahun itu, kini berdiri megah dan layak ditempati salat berjamaah.

Warga RT 10, Kelurahan Bontang Lestari, Kecamatan Bontang Selatan sangat bersyukur. Mereka tak pernah mengira bangunan yang awalnya hanya berukuran 5×5 meter per segi bisa direnovasi secepat itu. Minimnya anggaran, ditambah berada di kawasan pelosok kota, membuat warga setempat sempat putus asa. Maklum saja, ekonomi masyarakat sekitar bisa dikategorikan jauh dari kata cukup. Rata-rata, warga hanya bertani dan berkebun dengan penghasilan tak tetap. Wilayah yang dihuni sekitar 50 Kepala Keluarga (KK) itu juga masih terisolasi, belum tersentuh aliran listrik PLN. Mereka hanya memanfaatkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), donasi dari salah satu komunitas relawan.

“Kalau ada bantuan (material), baru kami cicil pembangunan (musala) sedikit-sedikit. Biasanya kami gotong-royong Sabtu-Minggu. Kalau tidak ada material ya terpaksa berhenti (membangun) dulu,” ucap Thamrin, salah satu warga sekitar.

Secercah harapan hadir tatkala Kodim 0908/BTG melirik kawasan yang ada di perbatasan Kutai Kartanegara (Kukar) itu. Melalui peran Babinsa Kelurahan Bontang Lestari dan Koramil 0908-01/Loktuan, kelanjutan pembangunan Musala Al-Anshori kemudian dimasukkan dalam sasaran tambahan TMMD ke-112 di wilayah Bontang. Prajurit TNI dikerahkan, material dipasok, agar renovasi musala bisa terlaksana. Bahkan selama TMMD, sejumlah prajurit tinggal bersama warga sekitar, membaur bersama penuh kehangatan dan kekeluargaan.

Namun dalam proses renovasi, tak semudah yang dibayangkan. Untuk menuju lokasi musala di wilayah terpencil itu, harus menempuh jarak yang cukup jauh, sekitar 90 menit dari pusat kota. Ditambah kondisi jalanan yang belum diaspal, membuat perjalanan semakin sulit dilewati tatkala jalan terkena hujan. “Kendala kami di pasokan material. Kalau pas jalanan becek, truk pengangkut (material) kadang amblas. Akhirnya kami pakai mobil-mobil kecil untuk membantu mengangkut,” terang Sertu Darman, Babinsa Kelurahan Bontang Lestari.

Kondisi Musala Al-Anshori di RT 10 Nyerakat Kiri, Bontang Lestari sebelum direnovasi. Foto bawah, musala Al-Anshori setelah direnovasi. (Bams/Media Kaltim)

Musala yang kondisi awalnya hanya terdiri tiang, atap, dan setengah dinding batako, “disulap” menjadi bangunan yang layak dalam waktu singkat. Kini setelah renovasi musala selesai, warga tak perlu jauh-jauh lagi untuk salat lima waktu ataupun salat Jumat. Termasuk ketika akan melakukan pertemuan warga. Bahkan kini di musala yang ukurannya diperlebar menjadi 10×10 meter persegi itu, sudah dimanfaatkan anak-anak sekitar untuk belajar mengaji Alquran.

Guna mendukung kelancaran beroperasinya musala, Kodim 0908/BTG juga menyumbangkan satu unit genset agar musala mendapat aliran listrik. “Atas bantuan ini semua, saya sangat bersyukur dan ucapkan terima kasih. Saya sangat tidak menyangka TNI mau masuk kesini (RT 10 Nyerakat Kiri). Semoga daerah ini ke depannya semakin diperhatikan terutama akses jalannya,” ucap Kamaruddin, Imam Musala Al-Anshori.

Hal senada disampaikan Thamrin. Pria 44 tahun itu menyebut jika tidak ada sentuhan TMMD, belum tentu dalam kurun setahun ke depan renovasi Musala Al-Anshori bisa selesai. Melihat minimnya anggaran yang tersedia dan kondisi bangunannya yang baru 35%. “Ke depan pembangunan masih terus kami kembangkan. Semoga ada lagi bantuan dari donatur untuk pembangunan gedung TPA (Taman Pendidikan Alquran),” harap Thamrin.

Dandim 0908/BTG, Letkol Arh Choirul Huda menyebut, berdasar hasil peninjauan kodim dan koramil, Musala Al-Anshori Nyerakat Kiri layak mendapat bantuan. Sebab daerah tersebut belum tersentuh pembangunan, sehingga perlu dibantu agar mempercepat peningkatan kesejahteraan masyarakat. “Memang tidak bisa semua sektor yang kami bantu. Anggaran renovasi ini hasil dari swadaya,” bebernya.

BANTU PEMKOT TANGGULANGI BENCANA

Selain renovasi Musala Al-Anshori, sasaran fisik utama dalam TMMD ke-112 di wilayah Kodim 0908/BTG adalah pembangunan turap di bantaran Sungai Bontang. Pembangunan berlokasi di RT 27 Kelurahan Api-Api, Kecamatan Bontang Utara itu dibangun sepanjang 138 meter, tinggi 3,5 meter, lebar fondasi bawah 140 sentimeter, dan lebar atas 40 sentimeter.

Terpilihnya pembangunan turap ini bukan tanpa alasan. Kodim 0908/BTG berharap, bisa ikut ambil bagian membantu Pemkot Bontang dalam penanggulangan banjir di Kota Taman (slogan Bontang). Disisi lain, juga memberikan rasa aman kepada warga sekitar yang tinggal di bantaran sungai, dari kepungan banjir maupun keberadaaan hewan liar yang kerap muncul di sungai.

Adapun sasaran non-fisik, terdiri dari pelaksanaan anjangsana, bakti sosial, sosialisasi bela negara dan wawasan kebangsaan, sosialisasi perekrutan prajurit TNI Angkatan Darat, serta berbagai penyuluhan. Mulai dari penyuluhan bahaya teroris dan paham radikalisme, penanggulangan bencana, pertanian, narkoba hukum dan kamtibmas, pencegahan Covid-19, hingga penyuluhan stunting. Selain itu, sasaran tambahan seperti serbuan vaksinasi Covid-19 sebanyak 5 ribu dosis, penanaman mangrove di pesisir Bontang sebanyak 24.000 bibit, bantuan 2.001 keramik untuk rumah ibadah, program Babinsa mengajar, serta bantuan alat sekolah bagi para pelajar.

PEMBANGUNAN SESUAI RENCANA, DINILAI BERMANFAAT, DIDUKUNG BANYAK PIHAK

Dilaksanakan selama sebulan mulai 15 September-14 Oktober 2021, seluruh sasaran fisik dan non-fisik TMMD ke-112 Kodim 0908/BTG rampung sesuai rencana. Meski hujan sering mengguyur Bontang kala itu, namun tak menjadi kendala bagi para prajurit dan masyarakat sekitar untuk tetap bisa menyelesaikan pembangunan turap tepat waktu.

Tak hanya dikerjakan siang hari, namun juga hingga malam hari (lembur). Tim pengawasan dan Evaluasi Penangggung Jawab Operasi (Wasev PJO) TMMD ke-112, Brigjen TNI Winarno saat meninjau ke Bontang Kamis (7/10/2021) menilai, secara umum capaian TMMD di wilayah Kodim 0908/BTG terlaksana dengan baik. Bahkan jenderal bintang satu itu berpesan, agar pembangunan  dapat terus berkesinambungan meski TMMD ke-112 telah berakhir.

Mengusung tema “TMMD Wujud Sinergi Membangun Negeri”, program ini juga mendapat dukungan dari berbagai pihak. Salah satu Wali Kota Bontang, Basri Rase. Kata orang nomor satu di Bontang itu, TMMD pada dasarnya merupakan wadah pembangunan di daerah yang tujuannya meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Hal ini tentu sejalan dengan visi-misi Pemkot Bontang khususnya dalam hal penanggulangan banjir yang saat ini masih menjadi momok bagi masyarakat ketika intensitas hujan tinggi. Program TMMD, sambung Basri, selama ini sudah terbukti berjalan baik dan hasilnya sangat dirasakan masyarakat.

Apalagi pembiayaannya lebih mudah, hasilnya cepat dan berkualitas.  Dukungan juga mengalir dari perwakilan rakyat Kota Taman. Ketua DPRD Bontang, Andi Faizal Sofyan Hasdam menyebut, salah satu keunggulan TMMD yakni, bisa menyentuh infrastruktur yang belum pernah terjamah Pemkot Bontang. Hal itu yang membuat DPRD Bontang tak berfikir panjang ketika harus menganggarkan biaya operasionalnya melalui APBD. “Semoga sinergi antara TNI, pemkot, dan masyarakat bisa semakin baik,” harapnya. (*)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img