spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Melalui Gerakan Aktifkan Posyandu 2024, Kaltim Jadikan Posyandu Ujung Tombak Langkah Preventif

BALIKPAPAN — Pembukaan Gerakan Aktifkan Posyandu Provinsi Kaltim tahun 2024 digelar di Hotel Platinum, Balikpapan, pada Rabu (5/6/2024). Dibuka Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim, Jaya Mualimin, melalui daring, kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan gerakan masyarakat melalui posyandu. Tentu, peningkatan pelayanan sebagai langkah promotif dan preventif tak luput dari perhatian.

Setidaknya ada lima fokus transformasi pelayanan kesehatan posyandu yang dipaparkan oleh Kadinkes dalam sambutannya. Yaitu pendaftaran, penimbangan dan pengukuran, pencatatan dan pemeriksaan, pelayanan kesehatan dan penyuluhan, serta validasi dan sinkronisasi data hasil pelayanan.

“Transformasi tersebut berupa adanya layanan kesehatan sesuai dengan siklus hidup, yaitu: ibu hamil, melahirkan, nifas dan menyusui, bayi dan balita, usia sekolah dan remaja, usia produktif dan lansia, serta kunjungan rumah,” ujarnya.

Menurut Jaya, posyandu merupakan salah satu target dalam pelaksanaan integrasi layanan kesehatan primer dalam melaksanakan upaya promotif dan preventif serta membantu dalam identifikasi masalah kesehatan di tingkat keluarga melalui kunjungan rumah.

Namun, data menunjukkan kunjungan masyarakat ke posyandu masih rendah. Melihat kondisi tersebut, diharapkan dukungan dari seluruh stakeholder, termasuk kepala desa dan lurah, untuk mendorong masyarakat datang ke posyandu dengan meningkatkan kualitas layanan di posyandu serta menyediakan fasilitas bagi masyarakat sesuai kewenangannya.

BACA JUGA :  Kaltim Upayakan Eliminasi Malaria dengan Peningkatan Kinerja Nakes
Pembukaan Gerakan Aktifkan Posyandu Provinsi Kaltim di Hotel Platinum Balikpapan (Ist)

“Dukungan tersebut dapat berupa surat edaran, WA Blast, media KIE, subsidi transport ke posyandu, dan lainnya,” lanjut Kepala Dinkes Kaltim tersebut.

Pada tahun 2023, Kalimantan Timur memiliki 4.746 posyandu yang valid berdasarkan aplikasi komdat Kementerian Kesehatan. Dari jumlah posyandu tersebut, 4.216 (88,15%) berstatus aktif dan 530 (11,85%) berstatus tidak aktif dari target 100% dengan jumlah kader posyandu sebanyak 18.726 orang kader.

Sosialisasi materi 25 kompetensi dasar kader yang telah dilaksanakan merupakan bagian penting dalam upaya untuk meningkatkan kualitas kader posyandu dan memperkuat peran kader dalam gerakan ini. Gerakan ini juga bertujuan untuk memberikan pemahaman mendalam tentang berbagai aspek kesehatan dan keterampilan khusus kepada kader, sehingga semua kader semakin kompeten dalam memberikan pelayanan kesehatan dasar di posyandu dan meningkatkan efektivitas mereka dalam meningkatkan kesehatan masyarakat.

Jaya Mualimin mengharapkan partisipasi masyarakat dari seluruh sasaran siklus hidup dapat mengakses dan mendapatkan layanan kesehatan di Puskesmas meningkat.

“Sinergitas lintas sektor dan lintas program terkait dalam memberikan pembinaan kepada posyandu dapat meningkatkan kinerja kader sehingga dapat menunjukkan keberhasilannya melalui suatu indikator dengan proses pencatatan dan pelaporan data dari setiap program sesuai dengan definisi operasional dan formula yang telah ditetapkan serta datanya dilaporkan secara rutin sesuai ketentuan,” pungkasnya.

BACA JUGA :  Dinkes Kaltim Sambut Hangat Kunjungan Dinkes NTB Studi Banding Program IMD dan AE

Pewarta: Khoirul Umam
Editor: Agus S

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img