spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Mahasiswa Diminta Mengedukasi Masyarakat, Peserta KKN UGM-Unmul Dilepas

SANGATTA – Sebanyak 28 mahasiswa dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta dan 102 mahasiswa dari Universitas Mulawarman (Unmul) Samarinda ditempatkan di 3 kecamatan di Kutai Timur (Kutim) untuk mengikuti kegiatan Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan kepada Masyarakat (KKN-PPM) tahun 2022.

Prosesi pelepasan peserta KKN-PPM dilakukan oleh Wakil Bupati Kutim Kasmidi Bulang di halaman Kantor Bupati Kutim, Senin (27/6/2022).
Mahasiswa UGM melaksanakan KKN di Kecamatan Kaubun tepatnya di Desa Bumi Etam sebanyak 14 mahasiswa dan di Desa Bumi Rapak sebanyak 14 mahasiswa. Sedangkan mahasiswa Unmul KKN di Kecamatan Sangkulirang yang tersebar di tujuh desa, Kecamatan Kaubun di tiga desa dan Kecamatan Teluk Pandan satu desa.

Dalam sambutannya, Wabup Kasmidi berterima kasih karena sudah memilih Kutim sebagai tempat KKN. Dia berharap para mahasiswa, ketika terjun langsung kemasyarakat bisa memberikan edukasi dan pendampingan kepada masyarakat.
Orang nomor dua di Kutim ini mengatakan, jika nanti ada program atau produk inovasi untuk ditindaklanjuti bisa disampaikan ke aparat di kecamatan atau Pemkab Kutim.

“Mungkin ada program yang harus berkelanjutan bisa dibagi, sehingga ketika adik-adik selesai KKN, program tersebut bisa dititipkan untuk dilanjutkan menjadi produk yang bisa dikenang. Karena KKN ini menciptakan inovasi, mendampingi, mengedukasi masyarakat yang ada di sana (tempat KKN),” pesan Kasmidi.

Sebelumnya, Kordinator P2KM LP2M Unmul Muhammad Arifin menyampaikan, mahasiswa yang KKN di Kutim selama 46 hari terdiri dari 10 fakultas dan KKN ini merupakan gelombang ke-48.

“Khusus di Kutim merupakan KKN reguler, namun prioritas yang akan dikembangkan adalan SDM di level desa dan stunting,” jelasnya.

Dalam KKN ini, sambung Arifin, mahasiswanya berusaha mengidentifikasi program pengentasan kemiskinan dan hal yang berkaitan dengan kesehatan.

“Para mahasiswa ini mempunyai tugas mengidentifikasi potensi-potensi yang ada di desa. Hal tersebut akan menjadi tugas perorangan, kelompok dan tugas unggulan. Di program unggulan inilah berdasarkan inisiasi dari program Pemkab Kutim di masing-masing desa,” bebernya.

Sedangkan Ultazam Hanifurrahman, perwakilan KKN UGM Yogyakarta mengatakan, Tim KKN ini dinamakan “Kutai Bersorai”. Terkait KKN di Kecamatan Kaubun, dirinya menyebut Kaubun memiliki potensi besar berupa perkebunan kelapa sawit, pertanian pangan padi, palawija, pertanian hortikultura sayur dan buah-buahan, serta ternak besar.

Potensi di bidang agrikultur yang luar biasa tersebut membuat Kecamatan Kaubun, digadang-gadang dan diupayakan menjadi Smart Village Agriculture. Secara umum, fakta- fakta tersebut tampak sudah cukup menjadi alasan bagi wilayah ini untuk berkembang menjadi wilayah mandiri.

“Kami memiliki harapan besar untuk dapat mendorong masyarakat dalam mengoptimalkan dan mengintensifkan sumber daya lokal maupun kualitas sumber daya manusia melalui berbagai program terobosan yang ditargetkan dapat berkelanjutan,” tandasnya. (ref)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img