SAMARINDA – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Samarinda akan kembali membatasi kehadiran pendukung saat penetapan dan pengundian nomor urut pasangan calon (paslon) yang dijadwalkan Kamis (24/9) lusa. Mereka yang diperbolehkan masuk ke tempat acara hanya perwakilan paslon atau partai pendukung.
“Diluar itu, seperti simpatisan atau lainnya, silakan menyaksikan di rumah lewat online,” kata Ketua KPU Samarinda Firman Hidayat. Firman menambahkan, langkah tersebut bertujuan agar para paslon tetap mematuhi protokol kesehatan mencegah penyebaran Covid-19.
Mereka yang diperbolehkan masuk, lanjut Firman, tetap menjalankan protokol kesehatan seperti memakai masker dan menjaga jarak satu sama lain. Untuk memastikan aturan ini dijalankan, pihaknya sudah meminta satgas percepatan penanganan Covid-19 Samarinda, untuk ikut mengawasi tiap tahapan pilkada yang digelar KPU.
Firman mengakui, pihaknya tak bisa menjatuhkan sanksi kepada paslon yang melanggar aturan. Walau begitu, jika memungkinkan, para pelanggar akan dijerat menggunakan Peraturan Wali Kota (Perwali) Nomor 43 Tahun 2020. Sikap tegas juga bakal dijalankan pada tahapan kampanye nanti.
KPU kembali meminta agar paslon membatasi jumlah orang yang ikut kampanye, dengan begitu tak muncul klaster baru penularan Corona. Dengan kondisi pandemi seperti sekarang, diprediksi akan muncul kekhawatiran dari para pemilih untuk mendatangi tempat pemungutan suara (TPS) pada 9 Desember nanti.
Untuk menekan kekhawatiran tersebut, KPU memastikan semua personel yang terlibat dalam pilkada akan diwajibkan menjalankan protokol kesehatan. “Suhu tubuh mereka diperiksa sebelum bertugas di TPS, mereka juga dilengkapi pelindung diri,” sambung Firman.
Bila perlu, lajut Firman, KPU akan memfasilitasi tes cepat (rapid test) pemeriksaan Covid-19 bagi petugas di TPS. “Untuk meyakinkan pemilih bahwa petugas kami sehat dan tidak menularkan virus (Corona),” tegasnya. (kk/red)
