spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Lowongan yang Dibuka Tak Sebanding Jumlah Pencari Kerja

TENGGARONG – Jumlah pengangguran di Kutai Kartanegara tembus puluhan ribu orang. Sedangkan pencari kerjanya mencapai ribuan orang. Pemkab Kukar sudah berupaya keras menekan angka pengangguran. Tapi, minimnya sumber daya manusia (SDM) yang bermutu dan lowongan kerja, membuat masalah sulit diatasi.

Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS) Kukar, pada 2021, ada 20.497 penganggur di kabupaten ini. Jumlah tersebut adalah 5,7 persennya jumlah penduduk Kukar yakni sekitar 729.000 orang. Rata-rata, para penganggur masih berusia produktif.

Sekretaris Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kukar, Hatta, membeberkan jumlah pencari kerja selama dua tahun belakangan. Pada 2020, ada 7.085 orang yang mengajukan permohonan mencari kerja ke Disnakertrans Kukar. Tahun berikutnya, jumlahnya 3.490 orang.

“Dalam kurun dua tahun, ada 10.989 orang mencari kerja,” sebutnya kepada kaltimkece.id jaringan mediakaltim.com, Rabu, 9 Februari 2022. Tapi, tidak semuanya bisa difasilitasi. Hampir setiap tahun, Disnakertrans Kukar hanya sanggup memfasilitasi sekitar 200 orang untuk mendapatkan pekerjaan.

Kepala Disnakertrans Kukar, Akhmad Hardi Dwi Putra, menguraikan kendalanya. Salah satu penyebab banyak pencari kerja tidak mendapat pekerjaan karena minim memiliki keterampilan kerja. Selain itu, jumlah lowongan kerja terbilang sedikit, terutama pada masa pandemi ini. “Bahkan, perusahaan mengurangi karyawannya,” katanya kepada media ini.

BACA JUGA :  Siapkan Rabies Center, Cara Kukar Antisipasi Kasus Rabies

Pemkab Kukar sudah berupaya keras mengatasi masalah ini. Berbagai pelatihan untuk meningkatkan keterampilan warga kabupaten sudah dilakukan. Tahun lalu, misalnya, Disnakertrans Kukar dan perusahaan swasta melaksanakan dua pelatihan kerja yakni kursus mekanik dan keamanan sebagai sekurti.

Disnakertrans juga pernah memberikan pelatihan berwirausaha bagi warga di dua kecamatan, Tenggarong dan Muara Badak. Materi pelatihannya meliputi kursus tata boga, mengelas, hingga menjahit. Peralatan berwirausaha pun turut diberikan. Tapi, lowongan kerja yang betul-betul sangat minim membuat usaha-usaha tersebut seperti sia-sia.

“Kalau diberi pelatihan terus, tapi tidak ada pekerjaan, ‘kan, kasihan juga. Jadi harus melihat pasar,” urai Akhmad.

Mesi demikian, dia memastikan, ikhtiar mengatasi masalah pengangguran di Kukar tak berhenti. Pelatihan dan mencarikan peluang kerja terus dilakukan pemerintah kabupaten. Saat ini, fokus utamanya adalah memberikan pelatihan kerja kepada para lulusan SMA.

“Memberikan pelatihan dan peluang kerja adalah tanggung jawab bersama. Bukan hanya kami namun juga dinas yang lain dan swasta,” serunya.

Akhmad yakin, dengan meningkatkan kualitas SDM, angka pengangguran bisa ditekan. Dengan begitu, masalah kemiskinan di Kukar bisa diatasi. Pemkab juga akan membagikan bantuan membuka usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk ratusan warga. Program ini berlangsung sampai 2026. (kk)

BACA JUGA :  Babinsa Koramil Muara Badak Pastikan Kelancaran Vaksinasi Massal
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img