spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Lembaga P3A Dikukuhkan, Harap Atasi Masalah Irigasi di Kukar

TENGGARONG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar), resmi mengukuhkan sejumlah koordinator masing-masing kecamatan dalam Lembaga Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) Kukar. Ini pun menjadi lembaga lintas Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang terlibat dalam pembangunan sektor pertanian di Kukar.

Kegiatan yang dilaksanakan di Ballroom Hotel Grand Fatma Tenggarong ini, dikukuhkan langsung oleh Sraf Ahli Pemerintahan dan Kesra Sekretariat Kabupaten (Setkab) Kukar.

Salah satu koordinator utam yang juga merupakan Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kukar, Wiyono, menjelaskan Lembaga P3A yang baru saja dikukuhkan menjadi komponen kelengkapan seluruh bidang pertanian yang sedang fokus dikerjakan Pemkab Kukar. Sehingga P3A Kukar dan Komisi Irigasi Kukar bisa berjalan bersama, untuk memastikan program pertanian di Kukar bisa optimal.

“Alhamdulillah hari ini sudah terbentuk P3A Kukar, nah kedepannya kita berharap kedepannya sinergitas seluruh stakeholder di dalamnya bisa optimal,” ujar Wiyono, Senin (20/11/2023).

Nantinya, keberadaan P3A di masing-masing kecamatan akan berfungsi melakukan pemeliharaan irigasi, serta menyelesaikan permasalahan air di tiap kecamatan. Termasuk melakukan pembagian distribusi air yang berasal dari sistem irigasi yang dibangun. Memastikan tidak ada yang mendominasi penggunaan irigasi, dan distribusi air bisa merata dirasakan petani.

“Harapannya ada komunikasi dan koordinasi, sehingga ada permasalahan yang dihadapi bisa naik ke Komisi Irigasi, dan kemudian dicarikan solusi,” tutup Wiyono.

Tentu dengan terbentuknya Lembaga P3A disambut positif para petani, seperti yang disampaikan Ketua Gapoktan Pangan Mandiri sekaligus Ketua P3A Handil Baru, Kecamatan Samboja, Syaifudin. Ia menyebut dengan dikukuhkannya Lembaga P3A, bisa mempermudah alur komunikasi antara petani dengan Pemkab Kukar. Mampu menjadi jembatan untuk mengatasi permasalahan masalah irigasi. Baik itu ke Dinas PU Kukar maupun Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kukar.

“Masalah irigasi itu penting, paling tidak 40 persen diutamakan untuk proses mengolah lahan, masa pemupukan perlu pengairan. Jadi irigasi sebagai penunjangnya luar biasa, akhirnya produktivitas kita juga meningkat, hasil akan optimal,” ungkap Syaifudin.

Terlebih di Kelurahan Handil Baru, memiliki potensi hamparan pertanian yang mencapai 137 hektare (ha), dengan jumlah petani yang mengelola sebanyak 120 orang. Tentu keberadaan sarana infrastruktur pertanian berupa saluran irigasi menjadi paling penting untuk diperhatikan keberadaannya.

“Apalagi kita rencana kedatangan IKN, jadi membutuhkan hasil panen yang banyak, hasil meningkat asal irigasi didukung,” pungkasnya. (adv)

Penulis : Muhammad Rafi’i

16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img