PENAJAM – Komandan Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Budisatrio Djiwandono, memastikan calon presiden Prabowo Subianto dan calon wakil presiden Rakabuming Raka melanjutkan bangun Kota Nusantara, ibu kota negara baru Indonesia di Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur.
Prabowo-Gibran peserta Pilpres 2024, tegas Budisatrio Djiwandono di Penajam, Selasa (19/12/2023) komitmen terhadap pembangunan Kota Nusantara, sebagai ibu kota negara masa depan Indonesia.
“Sebagai peserta Pilpres 2024, Prabowo-Gibran akan lanjutkan program sebelumnya, termasuk proyek pembangunan Kota Nusantara,” jelasnya lagi.
Penegasan tersebut disampaikan Budisatrio Djiwandono yang saat ini menjabat sebagai Ketua Komisi IV DPR RI, usai melakukan kegiatan serap aspirasi (reses) di Kabupaten Penajam Paser Utara.
“Kami optimistis dapat menang dalam pemilihan umum (pemilu) 2024, dan menangkan Prabowo-Gibran sebagai presiden dan wakil presiden periode selanjutnya,” katanya.
Dengan komposisi komandan tim kampanye daerah (TKD) di setiap provinsi, serta kabupaten dan kota, pasangan Prabowo-Gibran dapat memenangkan pesta demokrasi diselenggarakan pada 14 Februari 2024.
Di Kabupaten Penajam Paser Utara ada Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerindra Raup Muin, menurut dia, yang mampu melakukan konsolidasi dengan partai politik dan unsur kemasyarakatan di daerah berjuluk Benuo Taka itu.
Sehingga Raup Muin sebagai Komandan TKD Prabowo-Gibran di Kabupaten Penajam Paser Utara bisa mengantarkan kemenangan bagi pasangan calon presiden Prabowo Subianto dan calon wakil presiden Rakabuming Raka menjadi pemenang pada Pilpres 2024.
“Target meraih suara setinggi-tingginya untuk menangkan Prabowo-Gibran satu putaran,” tegas Budisatrio Djiwandono.
“Kami siap menangkan Prabowo-Gibran dengan satu putaran pada Pilpres 2024,” tambah Raup Muin.
Strategi kemenangan dilakukan berjenjang dan konsolidasi, menurut dia, diharapkan bisa membangkitkan daya dukung partai politik dan relawan terhadap upaya pemenangan Prabowo-Gibran satu putaran. (Ant/MK)
Oleh Nyaman Bagus Purwaniawan
Editor : Guido Merung
