SAMARINDA – Menghadapi musim haji 2024, kekhawatiran mengenai membludaknya jamaah haji di Tanah Suci Mekkah dan Madinah menjadi ancaman bagi kenyamanan jamaah haji. Dilansir dari detik.com (29/3/2023) lalu, kepadatan jamaah membuat beberapa jemaah terlantar dan terpaksa tinggal di luar pondokan saat berada di Mina.
Menanggapi hal itu, Ketua Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Timur, Sofyan, menjelaskan bahwa kepadatan tersebut merupakan kesalahpahaman. Video yang beredar tentang terlantarnya jemaah terlanjur menjadi viral disaat petugas mengusahakan pondokan bagi jamaah.
“Yang kemarin kejadian itu kan jemaah yang lama belum keluar, kemudian jemaah yang baru masuk ke hotel. Jemaah baru ini belum dilayani sehingga membuat konten yang terlanjur viral,” tegas Sofyan.
Diketahui sang pembuat video sudah melakukan klarifikasi mengenai kesalahpahaman tersebut. Sofyan juga menegaskan bahwa pemerintah Indonesia telah bekerja sama dengan pemerintah Arab Saudi untuk menyediakan tempat tinggal serta makanan yang cukup untuk para jemaah haji dari Indonesia.
Menurut Sofyan, kadangkala jemaah haji Indonesia terlambat untuk check out dari hotel. Yang harusnya keluar jam 12 siang, malah molor ke jam 1 sampai jam 2. Sedangkan jemaah yang baru terus berdatangan di jam tersebut. Hal itu mengakibatkan antrean, jemaah yang baru datang merasa tidak puas akhirnya membuat konten.
Kasus itu sempat diprotes oleh Dirjen PHU Kemenag, Hilman Latief, ia meminta agar tidak ada persoalan dalam penyediaan di Mina. Sofyan juga menimpali bahwa jemaah tidak perlu lagi mengkhawatirkan layanan di Tanah Suci ketika musim haji nanti. Sebab pihaknya telah menyiapkan keperluan jemaah dengan baik.
“Kami sudah memberikan pelayanan yang terbaik untuk jemaah. Tapi memang perlu adaptasi, biasanya di hari pertama akan ada kendala, namun 2 hari setelahnya semua akan berjalan dengan lancar,” pangkasnya.
Pewarta : KhoirulUmam
Editor : Nicha R
