spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Kerisologi: Pengetahuan Perkerisan secara Ilmiah (2)

II. Ilmu Pengetahuan Ilmiah

Dalam tulisan sebelumnya tentang Eksoteri dan Isoteri sudah dibahas sekilas tentang kerisologi yakni Ilmu Pengetahuan tentang Keris. Kabar baiknya, Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta telah memiliki Program Studi Keris dan Senjata Tradisional, sehingga apabila kita ingin semakin dalam mengetahui seluk beluk perkerisan di era modern ini tidak lagi dianggap suka pada hal-hal yang sifatnya klenik dan dongeng.

Peletak Dasar Ilmu Kaweruh Keris dimulai oleh Kanjeng Gusti Pangeran Haryo Hadiwidjojo (putra Sinuwun Pakubuwono X) merupakan pendiri Universitas Nasional Saraswati Surakarta, dimana atas kepakarannya beliau mendapat gelar Maharsitama. Pada tahun 1976, Universitas Nasional Saraswati dimerger dengan STO Negeri Surakarta, PTPN Veteran Surakarta, AAN Saraswati, Universitas Cokroaminoto, Universitas Islam Indonesia, Institut Jurnalistik Indonesia, dan Universitas 17 Agustus 1945 Cabang Surakarta menjadi Universitas Negeri Sebelas Maret Surakarta (UNS).

Ada beberapa Tokoh Pemerhati Keris yang berperan besar dalam lahirnya Kerisologi di Indonesia adalah:

  1. Haryono Haryoguritno, dilahirkan di Temanggung pada tanggal 26 Januari 1932. Beliau adalah pakar keris yang memperjuangkan Keris Indonesia sebagai warisan dunia ke Unesco, menulis buku Keris Jawa antara Mistik dan Nalar, membantu menerbitkan buku Ensiklopedi Wayang, Lordly Shardes Wayang Purwa Indonesia, Court of Arts Indonesia dan masih banyak lagi.
  2. Bambang Harsrinuksmo, dilahirkan di Klaten pada tanggal 5 September 1943 dimana buku yang telah diterbitkan adalah Pamor Keris, Tanya Jawab Soal Keris, Mengungkap Rahasia Isi Keris, Ensiklopedi Keris, dan Ensiklopedi Budaya Nasional untuk buku khusus Keris.
  3. Haryono Arumbinang, adalah Ahli Fisika Nuklir lulusan UGM yang bekerja di Badan Tenaga Atom Nasional (BATAN), berhasil meneliti kandungan logam pada keris dan tombak menggunakan teknologi modern yaitu sinar x. Beberapa makalah telah di presentasikan di Jogjakarta dan Jakarta meskipun mendapat sambutan pro dan kontra, akan tetapi inovasinya menjadi tonggak untuk mengetahui bahan dasar keris yang selama ini sifatnya misteri.
  4. Suwasono Lumintu adalah pemerhati keris asal Wonosari yang menulis buku keris sederhana yang dicetak secara stensilan oleh Paguyuban Pemetri Wiji (Peheman Memetri Tosan Aji) Jogjakarta, antara lain: Ilmu Keris dan Pamor Keris yang berjumlah sekitar tiga belas judul. Lumintu juga ikut andil dalam penerbitan buku Ensiklopedi Keris oleh Bambang Harsinuksmo.
  5. Ki Hudoyo Doyodipuro, dilahirkan di Semarang pada tanggal 21 Juni 1937 telah merampungkan studi di Sekolah Tinggi Hypnotis dan Accultisme di Lembaga Parapsikologi Semarang serta menulis buku Keris (Daya Magic, Manfaat, Tuah dan Misteri) dan Horoskop Jawa.
  6. T. Arifin, dilahirkan di Kebumen merupakan alumnus IKIP Jogjakarta adalah seorang budayawan, pengamat sejarah dan pengamat militer. Kembali ke Solo mendirikan Kelompok Studi Mangkubumen dan Forum Perkotaan yang bernama Satyamitra dan sempat menulis buku Keris Jawa (Bilah, Latar Sejarah, Hingga Pasar)
  7. Mochamad Manshur Hidayat, atau lebih dikenal sebagai MM Hidayat adalah Ketua Harian Senapati Nusantara, yang berdomisili di Surabaya adalah penulis artikel keris di Majalah Pamor, Majalah Keris dan membimbing Jurnal mahasiswa Pendidikan Seni Rupa Universitas Negeri Surabaya yang mengadakan penelitian terhadap keris Madura koleksinya.
  8. Toni Junus Kanjeng NgGung adalah salah satu pendiri Komunitas Panji Nusantara yang bertujuan meluruskan pemahaman terhadap keris kepada generasi muda. Sosialisasi terhadap lahirnya Keris Kamardikan tanpa kenal lelah ia lakukan. Buku yang pernah diterbitkan antara lain Tafsir Keris, Pesona Hulu Keris serta artikel di majalah Pamor dan Majalah Keris.
  9. Dharmawan Witjaksono Hardjowikarto adalah seorang dokter spesialis penyakit dalam yang berpraktik di Depok, disela-sela kesibukannya sering menulis artikel di Majalah Pamor dan Majalah Keris, serta menjadi produser terbitnya buku Sejarah Keris oleh Arief Syaifuddin Huda.
  10. Stanley Hendrawidjaja adalah seorang arsitek yang merupakan pelestari keris dan wayang khususnya wayang ukur. Dalam penerbitan buku Ensiklopedi Keris karya Bambang Harsrinuksmo, ia Bersama Jimmy S Harianto berperan sebagai Peninjau Naskah. Sedangkan di buku Keris Jawa karya Haryono Haryoguritno, ia berperan sebagai editor.
  11. Jimmy S. Harianto adalah mantan wartawan senior Kompas yang merupakan pecinta keris sejati. Bersama Stanley Hendrawidjaja, ia menjadi peninjau naskah buku Ensiklopedi Keris karya Bambang Harsinuksmo. Kemudian Bersama Riyo S. Danumurti, ia membuat buku Keris Pasundan Melacak Jejak.
  12. Basuki Teguh Yuwono, adalah mpu muda dari Padepokan Brojobuwono, akademisi di ISI Surakarta dan penulis buku Keris Indonesia, Keris Naga, Keris Bali Bersejarah, Keris Minangkabau, Keris Pasundan dan Kujang.
  13. Ahmad Ubbe, Staf Ahli Menteri Hukum dan HAM sempat menulis buku Pamor dan Landasan Spiritual Senjata Pusaka Bugis
  14. Prasida Wibawa, menulis buku Tosan Aji (Pesona Jejak Prestasi Budaya)
  15. Arief Syaifuddin Huda, menulis buku Sejarah Keris, Keris Kuno (Estetika, Simbol dan Filsafat) dan artikel di Majalah Pamor dan Majalah Keris.

Semoga dengan semakin banyaknya literatur perkerisan semakin bertambah pula Perguruan Tinggi yang mendirikan Program Studi Keris seperti yang dilakukan ISI Surakarta. (bersambung)

Ditulis oleh: Begawan Ciptaning Mintaraga
Bidang Edukasi Senapati Nusantara (Anggota Dewan Pembina Panji Beber Kota Bontang)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img