spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Kelana Coffee, Nongkrong Asik di Pinggiran Jalan Kota Samarinda

SAMARINDA – Belakangan ini, kopi bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan semata, tetapi juga menjadi medium untuk bercengkerama bersama rekan atau keluarga.

Tren kopi pun terus bertumbuh seiring dengan bertambahnya penikmat kopi dan tempat nongkrong. Kedai-kedai kopi mulai memenuhi sudut Kota Samarinda.

Pada periode 2015 – 2019, perkembangan kopi di Samarinda memuncak. Berdasarkan keterangan Ketua Bubuhan Kopi Samarinda, Ridwanto, terdapat 135 kedai kopi yang terdata. Hampir setiap bulan, selalu ada kedai kopi baru yang dibuka.

Demi menggaet pelanggan, setiap kedai menawarkan berbagai hal menarik. Mulai dari kopi dengan grade terbaik, mesin espresso yang mahal, tempat dengan pemandangan menarik dan instagramable, hingga event kesenian dan atraksi.

Meski begitu, tidak semua kedai ramai dikunjungi penikmat kopi, karena setiap pelanggan memiliki preferensi yang berbeda-beda mengenai tempat favoritnya.

“Dengan adanya kopi, kita bisa menceritakan apapun yang kita ingin ceritakan, baik kejadian hari ini, kemarin, atau yang akan datang,” ucap Catur Novianto, pemilik Kelana Coffee.

Berbicara soal preferensi, Kelana Coffee memberikan pengalaman baru bagi penikmat kopi di Samarinda. Dengan konsep bar dari mobil Suzuki Carry tahun 90-an, Kelana Coffee siap berkelana memberikan pengalaman terbaik kepada setiap pelanggannya.

BACA JUGA :  Mafindo Delkarasi Ajak Perangi Penyebaran Hoax

“Makanya kita kasih nama Kelana. Karena kita kan pakai mobil, jadi bisa berkelana ke mana saja,” tambahnya.

Suasana yang ditawarkan adalah nongkrong di pinggir jalan. Kursi camping dan meja bundar menjadi tempat yang asik untuk menyeruput kopi sembari menikmati suasana kesibukan kota.

Bertempat di Jalan Siradj Salman, Kelana Coffee terlihat mencolok di antara kedai-kedai lain yang terdapat di sepanjang jalan, berkat konsep yang berbeda.

Catur, yang juga seorang pegawai perusahaan, membangun usahanya dari uang tabungan. Karena kesukaannya pada kopi sederhana, ia berinisiatif memulai kedai kopinya sendiri.

“Mungkin di Samarinda bukan kopi mobil yang pertama, cuma sekarang mulai susah atau mungkin jarang ditemui,” katanya.

Ia pun rela membeli mobil bekas, memodifikasi atapnya, dan membeli peralatan kopi. Tak tanggung-tanggung, ia merogoh kocek sebesar 68 juta rupiah untuk satu kedai yang berada di pinggiran jalan.

Namun, usaha Catur cukup membuahkan hasil. Di bulan pertamanya, ia berhasil meraup omzet sebesar 19 juta rupiah. Bukan angka yang cukup untuk mengembalikan modal, tetapi angka yang besar untuk sekelas kopi jalanan.

BACA JUGA :  Andi Harun - Saefuddin Zuhri Siap Pimpin Kembali Samarinda

“Banyak tempat ngopi di Samarinda dalam bentuk kafe, ruko, dan segala macam dengan menjual tempat yang bagus. Tujuan kita ini mau mengembalikan esensi ngopi,” katanya lagi.

Walaupun terbilang cukup berhasil, Catur tetap melakukan improvisasi untuk memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggannya.

Konsep yang unik dan memberikan pengalaman baru membuat Kelana Coffee ramai dikunjungi setiap malam. Buka dari sore, Kelana Coffee seakan menjadi pilihan menarik bagi penikmat kopi di Samarinda.

Soal menu, Kelana Coffee menyajikan berbagai macam menu. Dari kopi, teh, susu, hingga camilan-camilan yang tak perlu diragukan rasanya.

“Kalau dalam puisi Joko Pinurbo, kurang atau lebih setiap rezeki perlu dirayakan dengan secangkir kopi,” ucap pria yang juga hobi vespa tersebut.

Benar saja, puisi itu terpampang jelas di samping mobil Kelana Coffee.

Pewarta: Khoirul Umam
Editor: Agus S

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
Html code here! Replace this with any non empty raw html code and that's it.