TENGGARONG – Apa yang dialami AF, remaja 18 tahun asal Tenggarong, adalah bukti nyata betapa merusaknya narkoba. Gegara kecanduan sabu-sabu, siswa kelas XII di salah satu SMA swasta di Tenggarong ini terancam putus sekolah.
AF diciduk anggota Satreskrim Polsek Tenggarong di RT 36 Jalan Gunung Muria, Tenggarong, setelah kedapatan memiliki 1,18 gram sabu, pada Senin (11/4/2022) sore. Sabu yang dikemas dalam 3 poket kecil itu, tadinya akan dikonsumsi bersama teman-temannya.
“Membeli (sabu-sabu) buat dipakai sama temen, sering kali seperti itu,” ujar Kapolsek Tenggarong, AKP Yasir pada mediakaltim.com, Selasa (12/4/2022). Padahal, lanjut Yasir, pada Ahad (10/4/2022) malam, AF baru saja menggelar pesta sabu dengan sesama pecandu lain.
Kepada petugas yang memeriksanya, AF mengaku sudah setahun menjadi penikmat sabu. Dari caranya mengonsumsi, menurut Yasir, AF tergolong pecandu berat sebab sabu dinikmati dengan cara disuntikan, bukan diisap dengan bong seperti pemakaian umumnya.
Menurut pengakuan AF, barang haram tersebut dibeli dari seseorang di Samarinda. Uang pembelian sabu senilai Rp 450 ribu, dikumpulkan dari urunan teman sesama pecandu. Hanya saja AF membantah kenal siapa saja pecandu yang diajak pesta narkoba dengannya.
Lantaran sudah kelas XII, AF terancam harus menjalani ujian nasional di balik jeruji besi Polsek Tenggarong. Pihak kepolisian sudah berkoordinasi dengan salah satu guru, pada saat ujian nasional nanti harus bersurat ke Kapolsek. Nantinya akan difasilitasi menjalani ujian di Polsek Tenggarong dengan didampingi guru.
Total barang bukti yang diamankan berupa 3 poket sabu-sabu, dan satu buah alat suntik. AF pun kini meringkuk di sel tahanan Polsek Tenggarong, dan terancam dengan Pasal 114 ayat 2 juncto Pasal 112 ayat 2, Undang-undang No 35 tahun 2009 tentang Narkotika. (afi)
