spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

KASAD TNI Resmikan 89 Titik Air Pertanian di Kukar, Jadi Role Model Daerah Lain

TENGGARONG – Program TNI Manunggal Air Bersih (TMAB) berupa pembangunan 89 titik air untuk sektor pertanian resmi dimulai. Program yang digagas oleh TNI bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar) di wilayah Kodam VI/Mulawarman ini, ditandai dengan pembukaan keran air oleh Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) TNI, Jenderal TNI Maruli Simanjuntak.

Desa Sumber Sari, Kecamatan Loa Kulu, menjadi lokus pelaksanaan TMAB. Agenda yang dilaksanakan pada Selasa (20/2/2024) ini, akan terus berlanjut di 2024, dengan total titik air sebagai sumber pengairan yang dikerjakan mencapai 80 titik lagi. Terutama di kawasan pertanian yang kesulitan sumber air. 89 titik air ini diklaim mampu mengairi 1.600 hektare (ha) lahan pertanian.

“Semoga tidak hanya berkembang di sini (Kukar) saja, tapi jadi contoh di tempat lainnya,” ungkap Maruli Simanjuntak, Selasa (20/2/2024).

Mengingat peluang pemenuhan kebutuhan pokok Ibu Kota Nusantara (IKN) kedepan sangat besar. Sehingga peluang besar Kukar sebagai lumbung pangan terbuka lebar. Mengingat Kukar saat ini menyokong 43-45 persen kebutuhan besar untuk Kalimantan Timur (Kaltim).

BACA JUGA :  Dibangun Rp 300 Miliar, Jembatan Kukar Kini Terlantar

Berdasarkan data yang disampaikan Kodim 0906/Kukar, kebutuhan beras di Kaltim sudah mencapai 151.333,7 ton per tahun 2023. Dengan kedatangan gelombang penduduk baru ke IKN yang mencapai 5,74 juta, setidaknya kebutuhan beras yang perlu disiapkan mencapai 513.000 ton. Menjadi peluang sekaligus tantangan tersendiri bagi Kaltim dan Kukar.

“Pangan itu masalah yang fatal, jika tidak diurus dengan baik,” lanjut Maruli.

Pembangunan puluhan titik air ini, pun menjadi solusi di tengah kondisi sektor pertanian di Kukar yang menggunakan sistem tadah hujan, yang berharap dengan kondisi musiman. Petani tak lagi kesulitan ketika memasuki musim kemarau panjang atau terkena dampak cuaca global. Contohnya pengaruh El Nino yang terjadi beberapa waktu lalu.

“Sehingga kita harus siap menyiapkan air dan tidak terpengaruh dengan kondisi cuaca lagi. Suatu saat membuat embung dan bendungan besar, itu yang harus dilakukan dan ini menjadi awalnya,” tutup Maruli.

Penulis : Muhammad Rafi’i
Editor : Nicha R

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img