spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Kapasitas Kilang Balikpapan Bertambah, Pertamina Diingatkan Kebutuhan Lokal dan IKN

BALIKPAPAN – Proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Kilang Balikpapan dikabarkan rampung tahun depan. Dari proyek tersebut, Refinery Unit (RU) V Balikpapan akan mendapat tambahan produksi sebanyak 100 barel per hari. Mereka pun optimistis bisa memenuhi kebutuhan energi se-Indonesia Timur.

Pengamat ekonomi mengingatkan agar Pertamina tidak terlalu berambisi memperluas jangkauan karena kebutuhan BBM tingkat lokal terus meningkat. Lagi pula, ibu kota negara mau pindah ke Kaltim.

Kepada kaltimkece.id jaringan mediakaltim.com, Selasa, 22 Feburari 2022, Area Manager Communication dan Corporate Social Responsibility, PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Balikpapan, Ely Chandra Peranginangin, menyampaikan jumlah produksi gasoil dan gasoline yang diproduksi RU V pada 2021. Gasoil terdiri dari solar dan pertamina dex.

Sedangkan gasoline merupakan produk bensin seperti premium, pertalite, dan pertamax.
“Tahun lalu, produksi gasoil mencapai 45,7 juta barel dan gasoline 10,4 juta barel,” sebut Ely. Ia turut membeberkan alur produksi bahan bakar minyak (BBM). Awalnya, minyak mentah, yang sumbernya dari berbagai sumur dalam negeri, ditampung di Pertamina Terminal Lawe-Lawe, Panajam Paser Utara (PPU).

BACA JUGA :  Identitas Mayat Tak Dikenal Itu Terkuak dari HP Jadul

Minyak kemudian dikirim ke Kilang Balikpapan menggunakan jalur pipa. Di situ, minyak bumi diolah menjadi bahan bakar siap pakai menggunakan teknologi khusus seperti dua crude distilation unit, dua hydro cracking unit (HCU), dan dua high vacuum unit (HVU).
Dalam sehari, sebut Ely, Kilang Balikpapan mampu memproduksi BBM sebanyak 260 ribu barel.

Jumlah tersebut mengukuhkan RU V sebagai instalasi pengolahan minyak berkapasitas terbesar kedua dari enam kilang yang ada di Indonesia. Adapun peringkat pertamanya yakni RU IV Cilacap dengan hasil produksi 348 ribu barel per hari.

Ely menjelaskan, produksi 260 ribu barel tersebut mencukupi 15 persen dari total konsumsi BBM nasional. Selain Kalimantan, hasil produksi Kilang Balikpapan juga dikirim ke daerah lain seperti Surabaya, Bali, Nusa Tenggara Timur, dan Nusa Tenggara Barat. Hasil produksi Kilang Balikpapan segera bertambah. Mengingat, pembangunan RDMP Kilang Balikpapan ditarget rampung pada 2023.

“Melalui program RDMP, kapasitas produksi bisa meningkat menjadi 360 ribu barel per hari. Kualitas produk BBM juga bakal setara dengan Euro 5,” ucapnya. Euro 5 adalah standar BBM kendaraan diesel yang dibuat Uni Eropa sebagai BBM ramah lingkungan.

BACA JUGA :  Jembatan TPI Klandasan Ambruk Dihantam Ombak Besar

Ely menyebut, pembangunan RDMP menghabiskan duit sekitar USD 7 juta atau Rp 100 milliar. Jika pembangunannya sudah kelar, RU V diproyeksikan mampu memenuhi kebutuhan energi se-Indonesia Timur. “Kilang terus berbenah dan berinovasi untuk menjaga kebutuhan BBM di masa depan. Sampai saat ini, total kapasitas produksi (semua) kilang Petamina mencapai 1 juta barel per hari,” terangnya.

Berdasarkan catatan Marketing Operation Region (MOR) VI Kalimantan, pada 2021, jumlah kebutuhan gasoline mencapai 1.773 kiloliter (kl) atau 1.773.000 liter per hari. Jumlah tersebut terdiri dari pertalite sebanyak 1.585 kl/hari, pertamax 176 kl/hari, dan pertamax turbo 12 kl/hari. Sedangkan konsumsi gasoil pada tahun yang sama, jumlahnya yakni 844,8 kl atau 844.800 liter per hari. Itu berasal dari solar sebanyak 605 kl/hari, dexlite 228 kl/hari, dan pertamina dex 11,8 KL/hari.

Memang, Pertamina mengklaim mampu memenuhi kebutuhan BBM Kalimantan dan sejumlah pulau lain. Tapi, pengamat ekonomi dari Universitas Mulawarman, Samarinda, Chairul Anwar, mengingatkan agar Pertamina tidak gegabah dalam memperluas pemasarannya. Salah satu alasannya karena sumber daya alam yang menjadi bahan baku BBM, bukan energi terbarukan. Artinya, produksi Pertamina tidak selamanya menjamin pemenuhan energi lokal.

BACA JUGA :  Jaring Warga Tak Pakai Masker, Denda 100 Ribu hingga Rela Nyapu Balaikota

Alasan lainnya karena jumlah volume kendaraan di Kaltim terus meningkat. Apalagi, terang Cody –panggilan Chairul Anwar– ibu kota negara mau dipindah ke Bumi Etam. Jelas, volume kendaraan, mulai dari pembangunan sampai pascapembangunan IKN, ikut bertambah.

“Peningkatan volume kegiatan mengakibatkan mobilitas masyarakat menjadi tinggi. Artinya, konsumsi BBM masyarakat juga akan tinggi,” ujarnya. Menjawab peringatan Cody tersebut, Ely Chandra Peranginangin memastikan, Pertamina akan selalu bisa memenuhi kebutuhan energi nasional, termasuk di IKN baru.

Dasarnya, Pertamina tak hanya mengembangkan Kilang Balikpapan tapi juga tengah membangun kilang baru di Tuban, Jawa Timur. “Tentunya, pengembangan kilang juga memprediksi kebutuhan BBM di masa depan secara nasional,” jelas Ely. (kk)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
Html code here! Replace this with any non empty raw html code and that's it.