SAMARINDA – Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kaltim Andi Muhammad Ishak mengingatkan kalau tidak ada keseriusan semua pihak untuk menekan penyebaran dan penularan virus corona ini, maka tidak menutup kemungkinan keadaan semakin memburuk.
“Jangan menambah masalah, hanya gara-gara kita tidak peduli dan selalu mengabaikan keselamatan diri tidak disiplin menjalankan protokol kesehatan, sehingga memberi ruang berkembang semakin luas Covid di masyarakat,” kata Andi Muhammad Ishak pada video conference Perkembangan Covid-19 Kaltim, Jumat 28 Agustus 2020.
Kondisi Kaltim saat ini lanjutnya, masuk kategori sangat mengkhawatirkan sebab urutan Benua Etam sudah berada di posisi 12 menuju ke urutan 11 dari 34 provinsi se Indonesia.
Karenanya, penerapan protokol kesehatan sebagai upaya pencegahan sangat diharapkan bisa selalu dilaksanakan masyarakat.
Sederhana ungkap Andi Ishak, namun sangat menentukan dari penularan virus corona. Yakni, menggunakan masker secara benar, cuci tangan pakai sabun atau handsanitazer, selalu jaga jarak aman.
“Hindari kerumunan. Kenapa? Karena transmisi lokal sudah terjadi. Bisa saja, salah satu atau salah dua dari mereka sudah positif tapi tidak menunjukkan gejala dan siap menularkan virusnya ke kita yang berkerumun di sekitarnya,” ungkap Andi Ishak.
Diungkapkan Andi Ishak, dari 303 kasus suspect terbesar dari Samarinda, disusul Paser, Bontang dan Balikpapan. Dan discarded atau hasil negatif 497 kasus terbanyak Samarinda, disusul Kutai Kartanegara, Penajam Paser Utara dan Bontang.
Update perkembangan Covid-19 Kaltim, Jumat per 28 Agustus 2020, suspek total 18.256 kasus (tambah 303 kasus), total konfirmasi 97 kasus (tambah 3.723 kasus), discarded/suspek negatif 13.660 kasus (tambah 497 kasus), probable 19 kasus dan proses 854 kasus. Sembuh 2.258 kasus. Meninggal 147 kasus dan dirawat 1.318 kasus.(hms/red)
