spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Jam Buang Sampah Belum Dipatuhi Masyarakat, DLH PPU Sediakan Armada Tambahan Khusus

PPU – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Penajam Paser Utara (PPU) hingga kini tengah mengupayakan penanganan sampah yang baik daerah di tengah berbagai kendala yang dihadapi. Salah satunya dengan menambahkan armada khusus pengambilan sampah di tempat pembuangan sementara (TPS) luar jadwal yang seharusnya.

DLH PPU mengakui hingga kini peran serta masyarakat dalam menaati aturan peraturan persampahan masih minim. Sesederhana membuang sampah pada tempatnya, hingga menaati jam buang sampah yang ditentukan juga masih minim.

Tentu hal ini memberikan dampak timbunan sampah di tempat yang tidak seharusnya, juga penumpukan sampah berlebih di TPS.

Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 DLH PPU Mahfud menuturkan hingga kini pihaknya tengah merumuskan berbagai upaya penanganan.

“Kasusnya banyak, ada yang masih kebiasaan buang sampah sembarangan. Ada juga yang buang sampah di luar jam yang telah ditentukan,” ucapnya, Kamis (22/6/2023).

Sesuai  edaran, jam masyarakat untuk membuang sampah ke TPS  pukul 18.00 Wita hingga 6.00 Wita. Hal ini sehubungan dengan jadwal armada kebersihan melakukan pungutan sampah di beberapa titik di TPS.

“Yang Kami alami selama ini, sampah sudah diambil pada pagi hari, tim sudah mulai bergerak sejak setengah enam, sudah bersih. Tapi setelah itu, ada lagi sampahnya di TPS itu,” jelas Mahfud.

Sementara itu, problem masyarakat yang kerap membuang sampah di lokasi yang tidak seharusnya diakui karena ada pengurangan jumlah TPS. Hal ini yang membuat masyarakat masih terbiasa membuang di lokasi yang sama, meski sudah tidak dijadikan lokasi pembuangan sampah sementara.

Diketahui jumlah TPS yang ada di seluruh PPU berjumlah 163 titik. Itu tersebar di 4 kecamatan yang ada di Benuo Taka, terkecuali yang ada di kawasan jalan poros.

“Karena sesuai aturan tidak diperkenankan lagi. Jadi dari titik itu, masih ada sekira 90 titik saja. Nah di lokasi yang sudah tidak menjadi TPS, warga masih buang tempat itu. Mau tidak mau, petugas harus memungutinya juga,” ungkapnya.

Di satu sisi, jumlah armada dan petugas kebersihan yang ada di PPU ini masih minim. Maka dari itu, penjemputan sampah di TPS masih baru dapat dilakukan sehari sekali.

Adapun penanganan sementara yang pihaknya lakukan ialah dengan menambah armada dan petugas kebersihan sementara. Bekerja di luar jam seharusnya untuk membereskan masalah yang timbul itu.

“Makanya sekarang ini, untuk menjaga, terutama yang di jalan poros ini, saya ada menugaskan satu pickup yang merilis. Jika tidak seperti itu, sampah akan berserakan karena berlebihan di TPS,” terang Mahfud.

Lebih lanjut, pihaknya berharap kesadaran masyarakat ke depannya bisa lebih terlihat. Hal ini demi mewujudkan lingkungan yang bersih dan sehat di PPU.

“Masalah sampah ini memang tugas bersama. Maka dari itu, kesadaran bersama juga yang harus menjadi kuncinya,” pungkasnya. (adv/sbk)

16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img